digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Androgenetic alopecia (AGA) merupakan kondisi rambut yang umum ditemukan pada pria dan wanita. Kondisi AGA dipicu oleh hormon dihidrotestosteron (DHT) yang merupakan bentuk aktif dari hormon testosteron yang diaktivasi oleh 5-?????±­?ÿ?¬?±?????????? ­¬?¬??±?­?¬?»¬?± ?±??ã±?(fase istirahat) menjadi lebih panjang. Sehingga dibutuhkan antioksidan eksternal untuk memblokir pelepasan DHT dan menetralisasi reactive oxygen species (ROS). Sebagai solusi alternatif, rosemary (Rosmarinus officinalis L.) merupakan tumbuhan dengan metabolit sekunder yang kaya akan antioksidan. Daun rosemary diformulasikan sebagai nanoemulsi sebagai antioksidan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimasi formula dari ekstrak rosemary dalam minyak rosemary dengan memvariasikan konsentrasi ekstrak, minyak, dan surfaktan:ko-surfaktan, serta memvariasikan durasi dan amplitudo sonikator probe. Dilakukan juga karakterisasi nanoemulsi ekstrak rosemary. Didapatkan formula optimal dengan komposisi (%b/v): ekstrak etanol rosemary 2%, minyak rosemary 2%, tween 80 1,8%, propilen glikol 1,2%, heksilen glikol 1%, fenoksi etanol 1%, mentol 1%, dan aquades hingga 100%. Dengan karakteristik organoleptik berwarna jingga jernih, bau khas aromaterapi, konsistensi cair, dengan ukuran globul sebesar 233,65±15,48 nm, indeks polidispersitas 0,36±0,02, zeta potensial -17,90±0,61 mV, pH 5,33±0,17, viskositas 1.114±0,127 P, memiliki aktivitas antioksidan dengan %inhibisi sebesar 63,92%, dan menunjukan stabilitas paling baik pada kondisi penyimpanan suhu 25 C.