BAB 1 Timothy W T Pardosi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Timothy W T Pardosi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Timothy W T Pardosi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Timothy W T Pardosi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Timothy W T Pardosi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Timothy W T Pardosi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kegiatan penambangan dilakukan untuk mengambil mineral yang dilakukan secara
mekanis menggunakan alat berat seperti excavator dan backhoe. Hal ini merupakan
salah satu faktor yang menyebabkan rock fatigue akibat pembebanan berulang oleh
aktivitas alat berat. Dampak dari pembebanan berulang tersebut dapat diketahui
dengan melakukan penelitian menggunakan impact test.
Penelitian diawali dengan uji sifat fisik dan uji cepat rambat gelombang ultrasonik,
selanjutnya dilakukan uji kuat tekan uniaksial. Sampel uji yang digunakan adalah
batu marmer. Pembebanan berulang yang diberikan terhadap sampel uji berasal dari
energi yang ditimbulkan akibat dijatuhkannya besi dalam pada ketinggian 0,5 m
(27,30 MPa), 0,6 m (29,90 MPa), 0,7 m (32,30 MPa), 1 m (38,61 MPa), dan 1,5 m
(47,28 MPa) yang kemudian akan dihitung jumlah tumbukan yang diperlukan untuk
memecahkan sampel uji. Pada pengujian selanjutnya, dilakukan impact test
terhadap sampel uji dengan variasi jumlah tumbukan berturut-turut yaitu 15, 24, 33
kali untuk ketinggian 0,5 m; 11, 17, 23 kali untuk ketinggian 0,6 m; dan 8, 12, 16
kali untuk ketinggian 0,7 m. Setelah itu, dilakukan uji kuat tekan uniaksial terhadap
sampel uji untuk membandingkan nilai kuat tekan, Modulus Young, dan Nisbah
Poisson pada kondisi setelah dan sebelum impact test.
Hasil dari penelitian adalah semakin tinggi besi penekan dijatuhkan, maka semakin
besar tegangan dinamik yang diberikan sehingga jumlah tumbukan yang diperlukan
untuk membuat sampel uji pecah semakin sedikit. Berdasarkan fenomena pecahnya
sampel uji, ada empat tahapan pecahnya sampel uji yaitu terkikisnya permukaan
sampel uji, terbentuknya rekahan awak, terbentuknya rekahan sepanjang sampel
uji, dan pecahnya sampel uji. Setelah dilakukan impact test, terjadi penurunan nilai
kuat tekan dan Modulus Young dan untuk Nisbah Poisson tidak mengalami
perubahan signifikan oleh adanya impact test.