BAB 1 Lukas Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Lukas Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Lukas Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Lukas Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Lukas Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Lukas Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kegiatan penambangan yang dilakukan memberikan dampak, salah satunya
adalah terjadinya rock fatigue. Rock fatigue terjadi karena kegiatan tersebut
dilakukan berulang kali sehingga beban yang diterima oleh batuan akan semakin
besar hingga akhirnya dapat menyebabkan keruntuhan. Contoh pembebanan
berulang adalah getaran akibat peledakan dan penggunaan alat berat. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh dari pembebanan berulang terhadap kekuatan
batuan, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode impact test.
Penelitian diawali dengan uji sifat fisik dan uji cepat rambat gelombang
ultrasonik, dilanjutkan dengan uji kuat tekan uniaksial dari sampel uji. Dalam
penelitian ini digunakan sampel uji batu gamping. Sampel uji diberikan tumbukan
yang berasal dari besi penekan yang dijatuhkan pada ketinggian 0,2 m (19,72
MPa), 0,3 m (24,15 MPa), 0,4 m (27,89 MPa), 0,5 m (31,18 MPa), 0,75 m (38,19
MPa), 1 m (44,10 MPa), lalu dihitung berapa jumlah tumbukan yang diperlukan
sampai sampel uji pecah. Pada pengujian kedua, sampel uji ditumbuk dengan
ketinggian 0,5 m sebanyak 5, 10, dan 15 kali. Kemudian, sampel uji dilakukan uji
kuat tekan uniaksial dan dibandingkan nilai kuat tekan, Modulus Young, dan
Nisbah Poisson sebelum dan setelah dilakukan impact test untuk melihat
perubahan kekuatan sampel uji.
Hasil dari penelitian adalah semakin tinggi besi penekan dijatuhkan atau semakin
besar tegangan dinamik yang diberikan, maka jumlah tumbukan yang diperlukan
untuk membuat sampel uji pecah semakin sedikit. Berdasarkan fenomena
pecahnya sampel uji, ada tiga tahapan pecahnya sampel uji yaitu terkikisnya
permukaan sampel uji, terbentuknya rekahan, dan pecahnya sampel uji. Setelah
dilakukan impact test, nilai kuat tekan dan Modulus Young mengalami
penurunan, sedangkan nilai Nisbah Poisson tidak dipengaruhi oleh adanya impact
test.