Pengembangan perangkat Internet of Things (IoT) memerlukan kakas untuk
menganalisis perangkat lunak, yang umumnya dikenal sebagai kakas debugging.
Namun, penerapan kakas debugging pada perangkat IoT menghadapi
tantangan unik yang berbeda dari perangkat lunak konvensional. Salah satu
tantangan terbesar adalah terbatasnya kemampuan komputasi perangkat IoT.
Karena keterbatasan ini, teknik debugging konvensional seperti interactive
debugging sering tidak dapat diimplementasikan pada perangkat IoT yang
sudah ada pada fase rilis. Selain itu, penerapan teknik interactive debugging
pada perangkat yang sudah berjalan dapat mengganggu kinerja perangkat
tersebut karena software dapat berhenti saat mencapai breakpoint.
Untuk menanggulangi permasalahan ini, penulis mengembangkan kakas
debugging yang dapat diterapkan pada perangkat dengan kemampuan
komputasi rendah, dan dapat bekerja tanpa mengganggu kinerja perangkat.
Teknik yang digunakan penulis dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah
dengan melakukan simulasi dari perangkat IoT, dan menerapkan teknik
debugging pada software hasil simulasi ini. Dengan demikian, Perangkat
IoT dapat tetap beroperasi tanpa terganggu proses debugging yang dilakukan
oleh developer.Kakas ini dikembangkan menggunakan Zephyr RTOS sebagai
platform pengembangan, yang memungkinkan penulis untuk melakukan
simulasi dan debugging secara efisien.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kakas ini terbukti memiliki ukuran
yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode debugging konvensional
yang memerlukan software tanpa optimisasi dan memerlukan penambahan
informasi debug. Selain itu, metode ini telah terbukti dapat membantu
developer dalam melakukan pencarian dan penelusuran bug