digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Delvin Bonfilio Kerta Jaya
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Delvin Bonfilio Kerta Jaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Delvin Bonfilio Kerta Jaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Delvin Bonfilio Kerta Jaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Delvin Bonfilio Kerta Jaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Delvin Bonfilio Kerta Jaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Delvin Bonfilio Kerta Jaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Dual Phase (DP) steel merupakan salah satu jenis baja yang sering digunakan dalam industri otomotif, khususnya untuk kerangka mobil, karena sifatnya yang kuat dan tangguh. Baja yang biasa digunakan untuk memproduksi DP steel adalah baja High Strength Low Alloy (HSLA) tipe VDA 239-100, yang memiliki harga mahal karena adanya penambahan unsur pemadu seperti Si, Mn, dan Ti untuk memodifikasi sifat mekanisnya. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang meneliti produksi DP steel menggunakan baja plain low carbon yang lebih murah dibandingkan dengan baja HSLA. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memproduksi DP steel dengan menggunakan baja plain low carbon (SS400). Dalam penelitian ini, dipilih metode cyclic intercritical annealing untuk memproduksi DP steel. Metode tersebut dipilih karena dapat menurunkan perbedaan kekuatan dari fasa martensit dan ferit sehingga memiliki elongasi yang lebih tinggi dibanding metode konvensional. Serangkaian percobaan cyclic intercritical annealing pada berbagai variasi temperatur intercritical annealing dan durasi penahanan telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh temperatur dan durasi penahanan terhadap sifat mekanis dan struktur mikro DP steel yang dihasilkan. Percobaan diawali dengan normalizing pada temperatur 870 °C selama 10 menit. Setelah itu, dilakukan proses intercritical annealing sebanyak tiga kali pada temperatur 775 °C, 800 °C, dan 825 °C dengan durasi penahanan 3, 6, dan 9 menit, diikuti dengan water quenching. Karakterisasi struktur mikro, kekerasan, kekuatan, dan elongasi dilakukan pada sampel uji tarik. Karakterisasi jenis patahan dan ketangguhan dilakukan pada sampel uji impak. Data yang diperoleh dari hasil uji tarik kemudian diolah menjadi kurva teganganregangan sehingga didapat nilai yield strength dan ultimate tensile strength. Struktur mikro pada hasil percobaan diperoleh dengan menggunakan mikroskop optik dan Scanning Electron Microscope. Hasil percobaan menunjukkan bahwa struktur mikro yang dihasilkan berupa islandlike martensit dan equiaxed ferit. Terjadi tren peningkatan kekuatan dan penurunan %elongasi dengan meningkatnya durasi dan temperatur intercritical annealing. DP steel optimum didapat pada variasi 800 °C dengan durasi 9 menit, dengan nilai YS, UTS, dan elongasi sebesar sebesar 370 MPa; 638,44 MPa; dan 20,40%. Kekerasan meningkat seiring dengan peningkatan kekuatan pada DP steel. Nilai kekerasan dan energi impak pada variasi optimum berturut-turut adalah 192,75 HV dan 91,18 J/cm2. DP steel pada percobaan ini memiliki %elongasi yang lebih tinggi daripada metode konvensional. DP steel variasi temperatur 800 °C durasi 9 menit memiliki sifat mekanis yang mirip dengan DP 300/500 dan DP 350/600 yang memiliki harga mahal.