digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Fatharani Herang Pasaribu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang begitu besar sehingga mengakibatkan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia seperti tempat tinggal dan bahan baku pembuatan tempat tinggal akan meningkat. Akan tetapi produksi kayu tidak bisa mengikuti permintaan yang meningkat sehingga dibutuhkan solusi alternatif untuk menggantikan kayu utuh. Papan CLT sangat cocok digunakan sebagai bahan baku alternatif yang dapat dibuat dengan menggunakan bahan kayu dengan berat jenis rendah atau kekuatan mekanis rendah karena dapat meningkatkan kualitas dari kayu tersebut. Namun, CLT tersebut masih memiliki beberapa kelemahan pada sifat fisis dan mekanis yang dimiliki oleh bahan kayu yang digunakan. Sehingga, pembuatan CLT hibrid dengan menggunakan lebih dari satu macam kayu yang bisa meningkatkan sifat fisis dan mekanis dari papan CLT. Beberapa bahan yang berpotensi digunakan untuk bahan baku CLT hibrid di Indonesia adalah kayu gmelina dan bambu betung. Namun kayu gmelina dan bambu betung memiliki ketahanan yang rendah terhadap organisme perusak kayu seperti jamur atau rayap. CLT diberi perlakuan pengawetan berupa perendaman disodium tetraborat pentahidrat 7% (DTP 7%) agar dapat meningkatkan ketahanan papan CLT terhadap serangan jamur dan rayap. Untuk melihat apakah papan CLT kayu gmelina dan bambu betung serta kombinasi kedua bahan yang paling layak digunakan sebagai bahan substitusi kayu maka perlu dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis pada papan terebut. Hasil pengujian menunjukkan kadar air CLT hibrid yang didapatkan berkisaran pada 13-14% dan nilai rata-rata kerapatan pada papan CLT hibrid adalah 425-550 kg/m3 dengan nilai tertinggi pada CLT yang direndam borat selama 16 jam. CLT K25 memiliki DSA tertinggi pada 62.79% dan CLT B1650 memiliki nilai DSA yang terendah pada DSA 48.58%. Hasil delaminasi air dingin semua papan CLT memiliki nilai delaminasi <5%. Kekerasan CLT hibrid berkisar antara 250-350 kg/cm2 dimana CLT B825 memiliki nilai tertinggi. MOE papan CLT hibrid tidak memenuhi standar tetapi nilai MOR memenuhi standar dengan nilai berkisar antara 250-650 kg/cm2. Nilai MOR menurun seiring dengan lama waktu perendaman DTP 7%. Disimpulkan berdasarkan hasil uji sifat fisis dan mekanis bahwa CLT B825 dengan lebar strip bambu 25mm dan lama waktu perendaman DTP 7% selama 8 jam merupakan kombinasi perlakuan terbaik dan menghasilkan CLT yang dapat digunakan sebagai bahan subtitusi kayu.