digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Analisis lereng dilakukan untuk memastikan lereng dalam keadaan aman. Secara umum, analisis kestabilan lereng dilakukan secara 2 dimensi, namun jika kondisi di lapangan menunjukkan bahwa lereng tidak simetris dari sisi satu ke sisi lereng lainnya, analisis kestabilan lereng secara 2 dimensi dinilai kurang mewakili. Pada penelitian ini dilakukan beberapa kali pemodelan untuk analisis kestabilan lereng dengan metode kesetimbangan batas (limit equilibrium method) dan metode elemen hingga (finite element method) secara 3 dimensi (3D) terkait lereng lowwall yang dimiliki oleh PT XYZ dengan perbedaan sudut strike material pembentuk lereng terhadap strike muka lereng sebesar ???? (0°, 5°, 10°, 15°, 20° dan 30°). Pemodelan untuk analisis LEM dilakukan menggunakan slide3 memberikan hasil berupa gambaran dari ukuran dan lokasi longsoran serta hasil berupa nilai dari faktor keamanan (FK), tinggi longsoran, dan volume longsoran. Sedangkan pemodelan untuk FEM dilakukan menggunakan RS3 memberikan hasil berupa gambaran dari deformasi pada lereng yang dilihat dari atas dan tiga penampang melintang, dan juga nilai displacement yang terukur dari 8 titik pantau yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, terdapat pengaruh sudut ???? terhadap nilai faktor keamanan lereng low-wall dimana nilai FK akan cenderung menurun hingga sudut ???? paling kritis lalu akan meningkat kembali. Kemudian, sudut ???? juga mempengaruhi nilai deformasi lereng low-wall dimana nilai deformasi lereng akan lebih kritis di salah satu sisi lereng dibandingkan sisi lereng lainnya. Diusulkan metode stabilisasi yang dapat digunakan terhadap kasus lereng, yaitu menyisakan material lereng di depan perpotongan lapisan material dengan crest lereng pada tiap jenjangnya yang terbukti dapat menaikkan nilai faktor keamanan.