digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Harigo Yudhanto
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Harigo Yudhanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Harigo Yudhanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Harigo Yudhanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Harigo Yudhanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Harigo Yudhanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Harigo Yudhanto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Baja adalah paduan logam yang paling banyak digunakan di dunia dan memiliki banyak kelebihan. Namun, baja rentan mengalami korosi karena sifat keterbasahan dari permukaan baja yang cukup tinggi. Korosi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan, tetapi dapat dikendalikan. Korosi yang dipengaruhi mikroorganisme merupakan salah satu masalah utama di industri eksplorasi minyak dan gas. Mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, arkae, dan mikroalga dapat mempengaruhi korosi baik secara langsung atau tidak langsung. Bakteri pereduksi sulfat atau SRB (sulfate reducing bacteria) adalah kontributor utama MIC. Salah satu jenis bakteri SRB adalah Bacillus aryabhattai. Lapisan superhidrofobik memiliki nilai sudut kontak air statis lebih dari 150° dan dinamis kurang dari 10°. Morfologi permukaan yang kasar dan energi permukaan yang rendah memaksimalkan sifat superhidrofobisitas. Fabrikasi lapisan superhidrofobik menggunakan metode elektrodeposisi pulse electroplating memberikan deposit halus, berpori minim, dan efisiensi arus yang baik. Penelitian ini mempelajari bagaimana waktu elektrodeposisi mempengaruhi sudut kontak air dan karakteristik sifat antibakteri pada parameter optimum. Sebelum dilakukan proses fabrikasi lapisan superhidrofobik dengan deposit Cu-Zn sampel terlebih dahulu dilakukan preparasi sampel. Fabrikasi dilakukan dengan waktu elektrodeposisi selama 20, 30, 40, dan 50 menit. Proses dilanjutkan dengan solution immersion selama 30 menit untuk memperoleh struktur hierarki mikro-nano. Kemudian dilakukan perendaman dalam larutan myristic acid selama 36 jam untuk menurunkan tegangan permukaan. Sampel kemudian diukur nilai sudut kontak airnya, dimana nilai sudut kontak paling tinggi dianggap sebagai parameter yang optimum. Sampel dengan parameter optimum akan dilakukan pengujian tiap sisi lapisan, uji abrasi, uji self-cleaning, uji bakteri fasa sesil dan planktonik, uji elektrokimia, dan karakterisasi Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive Spectrometry setelah dilakukan perendaman selama 28 hari. Hasil fabrikasi menujukkan sudut kontak air tertinggi sebesar 160,50? didapat saat elektrodeposisi dilakukan selama 40 menit. Pada kondisi ini, sifat homogenitas lapisan cukup baik karena memiliki nilai standar deviasi yang kecil dan tahan terhadap abrasi hingga 40 cm, serta memiliki sifat self-cleaning yang baik. Lapisan superhidrofobik juga memiliki sifat antibakteri yang cukup baik dengan nilai persentase bakteri fasa sesil (menempel) sebesar 29,30% setelah dilakukan perendaman selama 21 hari. Hasil karakterisasi SEM-EDS juga mengindikasikan bahwa lapisan superhidrofobik memiliki kecenderungan bakteri fasa sesil (menempel) yang lebih sedikit.