Hubungan antara kecepatan angin maksimum dan kecepatan angin rata-rata tidak
bersifat linear dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Berdasarkan studi yang telah
dilakukan sebelumnya, geomorfologi dan surface aerodynamics merupakan faktor
yang mungkin dapat mempengaruhi hubungan kedua variabel secara signifikan.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh
faktor geomorfologi dan surface aerodynamics terhadap hubungan antara
kecepatan angin maksimum dan rata-rata secara statistik.
Digunakan pengolahan data kecepatan angin maksimum dan rata-rata harian tahun
2016 – 2022 dari 56 Automatic Weather System (AWS) milik Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Data ini
diolah ke dalam bentuk distribusi gabungan untuk mendapatkan pola distribusi
kecepatan angin yang mewakili tiap stasiun AWS. Pola distribusi tersebut
dikelompokkan dengan metode K-Means untuk memisahkan stasiun dengan pola
distribusi yang serupa. Selanjutnya, dilakukan identifikasi kecenderungan fitur
geomorfologi dan surface aerodynamics pada tiap grup untuk menemukan
karakteristik yang signifikan.
Ditemukan enam kelompok stasiun AWS dengan pola distribusi yang serupa,
mengindikasikan pengaruh faktor geomorfologi dan surface aerodynamics dalam
beberapa kasus. Analisis variasi karakteristik geomorfologi menunjukkan
perbedaan yang mungkin memengaruhi distribusi kecepatan angin, sementara
variabel surface aerodynamics perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk
mengetahui perbedaan signifikan antar grup. Penelitian ini mengindikasikan bahwa
tiap kelompok stasiun memiliki kecenderungan karakteristik geomorfologi dan
surface aerodynamics, tetapi tidak ada parameter spesifik yang konsisten
mengontrol hubungan kecepatan angin maksimum dan rata-rata.