Daerah penelitian berada di dalam Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat. Secara geografis lokasi penelitian terletak pada koordinat UTM 656572 mT
– 663531 mT dan 9239438 mU – 9231461 mU (UTM zona 48 S), dengan luas
daerah penelitian 55 km2
.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan yaitu Satuan Perbukitan
Intrusi, Satuan Dataran Aliran Piroklastik, dan Satuan Perbukitan Aliran
Piroklastik. Tahapan geomorfik pada daerah penelitian adalah muda hingga
dewasa.
Stratigrafi pada daerah penelitian dibagi menjadi 6 satuan batuan tidak resmi yang
berumur Eosen Akhir – Resen yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal dan
daratan. Satuan batuan dari yang tua ke muda secara berurutan adalah Satuan
Andesit, Satuan Tuf dan Satuan Batugamping, Satuan Dasit, Satuan Breksi
Piroklastik 1 dan Satuan Breksi Piroklastik 2. Struktur Geologi yang ditemukan
pada daerah penelitian meliputi Sesar geser Cisolok dan Cipanas serta Sesar normal
Cisolok.
Data berupa sampel airtanah pada daerah penelitian diperoleh dari akuifer pada
satuan Breksi Piroklastik 1, Breksi Piroklastik 2 dan Satuan Dasit. Sebanyak 21
sampel airtanah diperoleh dari akuifer tak tertekan dan 2 sampel dari akuifer
tertekan. Berdasarkan analisis parameter fisik dan kimia airtanah maka airtanah
pada daerah penelitian dinilai tidak layak untuk diminum secara langsung karena
sebagian parameter (Fe, Ni, Cr, Pb, Al, F, B, TDS, dan suhu) memiliki nilai diatas
batas ambang dengan konsentrasi Fe, Ni, Cr, dan Pb melebihi batas ambang pada
seluruh sampel. Manifestasi panasbumi pada daerah penelitian memberi pengaruh
terhadap airtanah dalam bentuk pengayaan TDS, ion valensi satu, dan kenaikan
temperatur airtanah dalam radius kecil di sekitar manifestasi panasbumi serta
pengayaan kadar timbal yang kemungkinan diakibatkan oleh aktivitas hidrotermal
pada daerah penelitian.