digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teh merupakan salah satu komoditas yang diminati di Indonesia dan dapat dikonsumsi oleh seluruh kalangan individu yang memiliki banyak khasiat seperti polifenol dan antioksidan lainnya. Pengeringan daun teh dilakukan dengan metode konvensional seperti pengeringan dengan sinar matahari sehingga menjadi masalah yang berdampak pada kualitas teh hijau. Penggunaan teknologi microwave vacuum dryer diharapkan dapat memangkas waktu pengeringan serta menjaga kualitas teh hijau. Pada penelitian ini, pengeringan dilakukan menggunakan microwave yang di modifikasi dengan pemasangan pompa vakum dan sensor suhu untuk mendapatkan suhu kuantitatif dari microwave yaitu 80, 85, dan 95 oC..Hasil penelitian menunjukkan suhu pengeringan terbaik untuk meningkatkan kualitas teh hijau menggunakan microwave vacuum dryer adalah 80oC. Pengeringan pada suhu tersebut menghasilkan kadar air sebesar 10,37±0,75% (b/b), total fenolik sebesar 24,72±0,11 % (b/b), total flavonoid sebesar 26,22±2,15 % (b/b), aktivitas antioksidan IC50 sebesar 31,78±3,15 (b/b), kadar katekin sebesar 24,59 %, dan organoleptik berdasarkan parameter kenampakan, rasa, dan aroma yang disukai konsumen dengan skor berturut-turut sebesar 4,03±0,86; 3,61±0,83; dan 3,61±0,87. Berdasarkan kandungan fitokimia yang terkandung pada ketiga variasi menunjukkan parameter terbaik pada suhu pengeringan 80 oC dan pada pengujian organoleptik dan kadar air menunjukkan tingkat keterimaan panelis pada suhu pengeringan 85 oC..