Potensi kelimpahan buah nanas dan mangga di Provinsi NTT dapat digunakan sebagai
produk makanan dengan masa simpan yang lebih lama, yang dapat diberikan sebagai
oleh-oleh unik kepada wisatawan yang datang ke Labuan Bajo. Cara terbaik untuk
menghasilkan buah kering dengan kualitas komersial adalah dengan pengeringan buah
dengan vakum. Pengeringan dilakukan hingga pengeringan konstan dan sesuai dengan
SNI 3710:2018 mengenai buah kering yaitu kadar air mencapai di bawah 20% untuk
dapat dikatakan sebagai buah kering terstandar. Penelitian dilakukan untuk menentukan
pengaruh temperatur terhadap laju pengeringan pada vacuum drying serta alternatif
metode pengeringan dengan greenhouse dan mini-greenhouse dengan menentukan
pengaruh pre-treatment pada sampel buah terhadap laju pengeringan. Variasi temperatur
dengan vacuum drying yang dilakukan adalah pada 60o
C, 75o
C, dan 90o
C. Semakin tinggi
temperatur pengeringan dengan vacuum drying, semakin cepat laju pengeringan. Pada
variasi pre-treatment yang dilakukan pada masing-masing buah mangga dan nanas adalah
kontrol, larutan asam sitrat pH 4, dan larutan garam 5%. Pre-treatment sitrat sedikit
mempercepat proses pengeringan mangga tetapi tidak signifikan pada pengeringan
greenhouse sedangkan pre-treatment garam sedikit memperlambatnya tetapi tidak secara
signifikan. Pre-treatment dapat mempengaruhi laju pengeringan dengan mengubah sifat
fisik dan kimia mangga, seperti aktivitas air dan struktur jaringan.