Abstrak - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Ahmad Danar Rahmanna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini membahas analisis kinetika pengeringan teh kuning menggunakan oven. Teh kuning memiliki proses pengolahan yang unik, yaitu proses sealed-yellowing, yang menghasilkan warna kuning dari daun teh. Pengeringan teh kuning sangat penting untuk mengurangi kadar air dan memperpanjang masa simpan. Berbagai metode pengeringan telah digunakan, termasuk pengeringan oven yang memiliki kelebihan efisiensi dan kualitas yang baik. Penelitian ini melakukan variasi suhu pengeringan oven pada 60°C, 80°C, 100°C, dan 120°C serta perhitungan kinetika teh kuning pada tiap suhu. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan faktor waktu teh kuning untuk setiap model kinetika pengeringan sehingga dapat memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan teh kuning hingga kadar air tertentu. Didapatkan model pengeringan teh kuning pada oven yang optimal untuk suhu 60°C dengan model Modified Midilli-Kucuk atau Weibull Distribution-II, untuk suhu 80°C dengan model Page, untuk suhu 100°C dengan model Jena Das, dan untuk suhu 120°C dengan model Weibull Distribution-II. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan landasan untuk industri teh dalam menetapkan waktu untuk pengeringan teh kuning dan membuka pasar baru bagi perkembangan ekonomi Indonesia.