Pegunungan Schwaner di Kalimantan Barat memiliki beberapa pluton granit yang
berpotensi mengandung mineral pembawa REE (rare earth elements) seperti
monasit, xenotim, apatit, allanit, dan titanit. Pelapukan granit dapat menghasilkan
mineral REE tipe ion-adsorpsi pada regolit. Mineral-mineral yang membentuk REE
jenis adsorpsi adalah mineral lempung yang menyerap ion 3+. Karakteristik mineral
lempung ini dapat dikenali melalui pola gelombangnya menggunakan metode
interpretasi gelombang setelah pengambilan sampel analisis berbentuk bubuk
menggunakan alat Analysis Spectral Device (ASD). Pola pengayaan dan
karakteristik gelombang dari setiap horizon akan diamati dalam penelitian ini.
Metode analisis geokimia X-ray Diffraction (XRD), X-ray fluorescence (XRF),
inductive coupled plasma mass spectrometry (ICP-MS), dan spektroskopi
reflektansi digunakan untuk memahami karakteristik REE pada pelapukan granit
Granit Laur. Dari hasil pengujian tersebut granit diklasifikasikan ke dalam
granodiorit peraluminous. Dalam pengujian XRD dan ASD ditemukan adanya
mineral pembawa REE seperti monasit dan allanit dan mineral lempung pengikat
REE-ion adsorption 3+ seperti kaolinit ditemukan. ASD dapat menangkap
gelombang mineral-mineral lempung namun tidak dapat menangkap gelombang
REE karena tertutupi oleh adanya ion besi pada sampel. ICP-MS menunjukkan
bahwa konsentrasi REE dalam sampel lempung lebih rendah daripada batuan induk.
Faktor konsentrasi REE menurun dari batuan induk ke horizon terlapukan karena
hanya ditemukan kaolinit sebagai mineral lapukan tempat ion REE menempel pada
permukaan mineral.