digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - MUHAMMAD FAUZAN AL GHOZALI
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sungai Banyupahit mengalir sepanjang 12 km di Kaldera Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di sepanjang aliran sungai, yaitu dari hulu di sekitar Danau Kawah Ijen hingga keluaran Mata Air Hangat Blawan di dinding utara kaldera. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi dan keberadaan sistem panas bumi melalui karakteristik air di sepanjang Sungai Banyupahit. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur, analisis citra DEM (Digital Elevation Model), pemetaan geologi, pengukuran langsung karakteristik fisik (temperatur, pH, dan konduktivitas listrik) air dingin dan panas, pengambilan dan analisis kimia sampel air dingin dan panas, serta pengukuran langsung gas tanah (CO2, H2S, dan SO2). Analisis citra DEM dan pemetaan di lapangan menunjukkan, bahwa litologi di sepanjang aliran Sungai Banyupahit tersusun atas 8 satuan batuan. Satuan tersebut, dari tua ke muda, adalah Satuan Breksi Piroklastik Blawan, Batugamping, Andesit Piroksen Blawan, Tuf Plalangan, Andesit Gunung Blau, Breksi Piroklastik Gunung Papak, Andesit Piroksen Kawah Ijen, dan Breksi Piroklastik Gunung Kukusan. Hasil pemetaan struktur geologi dan pengukuran gas tanah menunjukkan keterdapatan 3 struktur geologi berarah barat daya-timur laut. Manifestasi panas bumi muncul sebagai Danau Kawah Ijen (41°C, pH <1) di hulu Sungai Banyupahit dan Mata Air Hangat Blawan (40-50°C, pH~6,4) di hilir sungai. Karakteristik Sungai Banyupahit adalah mempunyai temperatur antara 21 dan 24°C, pH antara 0,7 dan 5 (makin netral ke arah hilir), tipe SO4, dan kaya akan unsur terlarut Cl, F, B, dan SiO2. Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa di sepanjang Sungai Banyupahit terdapat 3 sistem panas bumi, yaitu Sistem Kawah Ijen, Gunung Blau, dan Blawan.