Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah jenis kanker yang paling sering ditemui pada anak-anak. Terapi
standar LLA menggunakan 6-merkaptopurin (6MP) dapat meningkatkan kejadian toksisitas, sehingga
meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas. Variasi genetik pada gen NUDT15 dapat memperlambat
metabolisme 6MP sehingga meningkatkan efek farmakologisnya sekaligus risiko mielosupresi yang
dapat mengancam jiwa pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu annealing dalam
metode Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai pendukung keberhasilan amplifikasi gen NUDT15 dari
manusia dan menentukan gambaran karakteristik demografi awal pasien LLA. Penelitian dilakukan
secara eksperimental terhadap DNA dari sampel saliva manusia, menggunakan dua set primer berbeda,
yaitu P1 dan P2. Suhu annealing yang digunakan untuk optimasi adalah 53°C, 55°C, 60°C, dan 62°C
untuk P1, serta 55°C, 58°C, dan 60°C untuk P2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu annealing
yang spesifik dan optimal untuk mengidentifikasi gen NUDT15 dari DNA manusia non-LLA adalah 62°C
untuk P1 dan 60°C untuk P2. Faktor demografi sampel manusia LLA menunjukkan subjek cenderung
memiliki usia median 5,08 tahun, berjenis kelamin laki-laki (12 subjek; 70,59%), dengan status risiko
biasa (12 subjek; 70,59%), status gizi normal (10 subjek; 58,82%), dan memiliki BMI median 13,8 kg/m².