Industri konstruksi ialah salah satu sektor penting dalam perekonomian nasional,
namun masih menghadapi tantangan ketidakefisienan. Saat ini, Pemerintah melalui
Kementrian PUPR mulai menggalakkan konsep lean construction, yang saat ini
juga diterapkan dalam pembangunan Ibukota Nusantara (IKN), dengan salah satu
tools yang sedang berkembang yaitu Last Planner System (LPS). Namun
pengimplementasian hal tersebut menemui beberapa tantangan yang disebabkan
ileh beberapa faktor, salah satunya ialah kurangnya pelatihan terhadap stakeholder
lapangan sehingga terdapat kesulitan dalam pengimplementasiannya. Di Indonesia,
KK MRK ITB telah memperkenalkan simulasi mengenai lean construction & last
planner system sebagai solusi dari faktor penghambat tersebut & telah diadakan
sejak tahun 2016, namun berhenti pada tahun 2020 dikarenakan adanya covid-19,
kemudian pada tahun 2023 telah diadakan kembali K2R Neo dengan versi yang
lebih terbaru dengan tingkat absorpsi digital yang lebih tinggi. Namun, adanya
improvement yang dilakukan tersebut masih memberikan pertanyaan mengenai
tingkat keefektifan pelaksanaan tersebut dalam meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, dan pengaplikasian lean construction dan last planner system. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keefektifan edukasi lean
dalam platform K2Rneo dengan menggunakan MEEGA (Model for Evaluation
Educational Games) Model serta Memperoleh rekomendasi / improvement
K2Rneo di masa mendatang berdasarkan evaluasi K2Rneo 1.0. Pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan observasi peneliti saat pelaksanaan
K2RNeo 1.0. Dari hasil analisis deskriptif, ditemukan bahwa seluruh tahapan LPS
telah diimplementasikan dalam simulasi pada K2RNeo 1.0. Selanjutnya, megenai
pemenuhan kriteria efektif yang telah ditetapkan dalam penelitian didapatkan
bahwa terdapat pemenuhan yang belum memenuhi kriteria pada aspek learning, hal
ini dikarenakan penerapan tersebut membutuhkan kolektivitas seluruh stakeholder
terkait di lapangan sehingga pemebuhannya membutuhkan pemahaman seluruh
stakeholder terkait di lapangan. Rekomendasi yang disusun ialah berdasarkan
analisis yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas simulasi dan output yang
dihasilkan yang juga memerhatikan feedback yang masuk pada kuesioner.