digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri konstruksi ialah salah satu sektor penting dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi tantangan ketidakefisienan. Saat ini, Pemerintah melalui Kementrian PUPR mulai menggalakkan konsep lean construction, yang saat ini juga diterapkan dalam pembangunan Ibukota Nusantara (IKN), dengan salah satu tools yang sedang berkembang yaitu Last Planner System (LPS). Namun pengimplementasian hal tersebut menemui beberapa tantangan yang disebabkan ileh beberapa faktor, salah satunya ialah kurangnya pelatihan terhadap stakeholder lapangan sehingga terdapat kesulitan dalam pengimplementasiannya. Di Indonesia, KK MRK ITB telah memperkenalkan simulasi mengenai lean construction & last planner system sebagai solusi dari faktor penghambat tersebut & telah diadakan sejak tahun 2016, namun berhenti pada tahun 2020 dikarenakan adanya covid-19, kemudian pada tahun 2023 telah diadakan kembali K2R Neo dengan versi yang lebih terbaru dengan tingkat absorpsi digital yang lebih tinggi. Namun, adanya improvement yang dilakukan tersebut masih memberikan pertanyaan mengenai tingkat keefektifan pelaksanaan tersebut dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan pengaplikasian lean construction dan last planner system. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keefektifan edukasi lean dalam platform K2Rneo dengan menggunakan MEEGA (Model for Evaluation Educational Games) Model serta Memperoleh rekomendasi / improvement K2Rneo di masa mendatang berdasarkan evaluasi K2Rneo 1.0. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan observasi peneliti saat pelaksanaan K2RNeo 1.0. Dari hasil analisis deskriptif, ditemukan bahwa seluruh tahapan LPS telah diimplementasikan dalam simulasi pada K2RNeo 1.0. Selanjutnya, megenai pemenuhan kriteria efektif yang telah ditetapkan dalam penelitian didapatkan bahwa terdapat pemenuhan yang belum memenuhi kriteria pada aspek learning, hal ini dikarenakan penerapan tersebut membutuhkan kolektivitas seluruh stakeholder terkait di lapangan sehingga pemebuhannya membutuhkan pemahaman seluruh stakeholder terkait di lapangan. Rekomendasi yang disusun ialah berdasarkan analisis yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas simulasi dan output yang dihasilkan yang juga memerhatikan feedback yang masuk pada kuesioner.