Perubahan bentuk dasar perairan akibat proses sedimentasi akan menyebabkan
pendangkalan terutama di daerah muara sungai. Karaktersitik sedimen di muara
sungai memiliki ciri khusus tersendiri terutama pada daerah kajian yaitu di Muara
Sungai Ambulu, Muara Sungai Ender, Muara Sungai Cimanis, dan Muara Sungai
Mundu, Kabupaten Cirebon. Setiap muara sungai memiliki kesamaan atau
perbedaan tergantung pada proses hidrodinamika yang terjadi di muara sungai
tersebut. Metode sedimen trap merupakan metode yang digunakan pada penelitian
ini dengan satu titik di mulut estuari untuk peletakan sedimen trap dan pengukuran
data pendukung yaitu arus, pasang surut dan kualitas air laut dilakukan pada titik
yang sama dengan titik sedimen trap. Pada metode ini didapatkan sampel sedimen
yang sudah mengendap di dasar perairan. Karakteristik sedimen pada penelitian ini
dikaitkan dengan laju deposisi sedimen. Berdasarkan pengukuran lapangan dan
hasil uji laboratorium didapat bahwa klasifikasi jenis sedimen pada daerah kajian
adalah lempung. Ukuran diameter sedimen D60 berkisar 0,0008 – 0,0023 mm
sedangkan untuk D90 berkisar 0,0012 – 0,0032 mm. Berat jenis di keempat stasiun
memiliki rentang dari 2,642 hingga 2,6602. Sedangkan untuk kecepatan jatuh
berkisar ????? ? ???? hingga ????? ? ???? m/s. Sedimen yang terbentuk secara
vertikal lebih tegas pada stasiun mundu dan lebih tidak beraturan pada Stasiun
Cimanis dan berkaitan dengan kecepatan jatuh sedimen. Laju deposisi sedimen
memiliki rentang 2,454 kg/m3
/hari hingga 3,788 kg/m3
/hari. Laju deposisi sedimen
berkaitan dengan kecepatan jatuh sedimen dan ukuran butir sedimen.