digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Suteju Abisesa
PUBLIC Open In Flip Book Rita Nurainni, S.I.Pus

Perubahan bentuk dasar perairan akibat proses sedimentasi akan menyebabkan pendangkalan terutama di daerah muara sungai. Karaktersitik sedimen di muara sungai memiliki ciri khusus tersendiri terutama pada daerah kajian yaitu di Muara Sungai Ambulu, Muara Sungai Ender, Muara Sungai Cimanis, dan Muara Sungai Mundu, Kabupaten Cirebon. Setiap muara sungai memiliki kesamaan atau perbedaan tergantung pada proses hidrodinamika yang terjadi di muara sungai tersebut. Metode sedimen trap merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini dengan satu titik di mulut estuari untuk peletakan sedimen trap dan pengukuran data pendukung yaitu arus, pasang surut dan kualitas air laut dilakukan pada titik yang sama dengan titik sedimen trap. Pada metode ini didapatkan sampel sedimen yang sudah mengendap di dasar perairan. Karakteristik sedimen pada penelitian ini dikaitkan dengan laju deposisi sedimen. Berdasarkan pengukuran lapangan dan hasil uji laboratorium didapat bahwa klasifikasi jenis sedimen pada daerah kajian adalah lempung. Ukuran diameter sedimen D60 berkisar 0,0008 – 0,0023 mm sedangkan untuk D90 berkisar 0,0012 – 0,0032 mm. Berat jenis di keempat stasiun memiliki rentang dari 2,642 hingga 2,6602. Sedangkan untuk kecepatan jatuh berkisar ????? ? ???? hingga ????? ? ???? m/s. Sedimen yang terbentuk secara vertikal lebih tegas pada stasiun mundu dan lebih tidak beraturan pada Stasiun Cimanis dan berkaitan dengan kecepatan jatuh sedimen. Laju deposisi sedimen memiliki rentang 2,454 kg/m3 /hari hingga 3,788 kg/m3 /hari. Laju deposisi sedimen berkaitan dengan kecepatan jatuh sedimen dan ukuran butir sedimen.