Dalam pengolahan gas alam, penting untuk memisahkan zat pengotor asam utama, CO2
dan H2S. Proses penghilangan gas asam yang umum digunakan pada gas alam adalah
proses absorpsi menggunakan pelarut selektif seperti ionic liquid dan amina. Namun,
keduanya memiliki kelemahan yaitu ionic liquid memiliki harga dan viskositas yang
tinggi, sedangkan amina dapat menghasilkan produk samping korosif dan membutuhkan
tekanan tinggi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menemukan alternatif
absorben dengan mencampurkan keduanya.
Pada penelitian ini dilakukan studi penentuan komposisi ionic liquid dan amina sebagai
pelarut yang selektif terhadap pemisahan gas H2S dan CO2. Ionic liquid yang digunakan
adalah [EMIM][HSO4] dan [EMIM][TFSl], sedangkan amina yang digunakan adalah
TEA. Rasio komposisi ionic liquid-amina yang digunakan adalah 1:3, 1:1, dan 3:1.
Percobaan dilakukan dengan mengalirkan kedua umpan dan mengatur laju alirnya
menggunakan flow rotameter. Gas umpan kemudian direaksikan dengan absorben di
dalam vial sementara gas aliran keluaran ruang absorpsi dialirkan ke ruang asam. Proses
absorpsi dilakukan hingga absorben jenuh dengan mengambil data massa vial secara
berkala. Sampel sebelum dan sesudah absorpsi dikarakterisasi menggunakan FTIR untuk
diidentifikasi gugus fungsinya lalu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai
selektivitas.
Ionic liquid [EMIM HSO4] memiliki kapasitas penyerapan CO2 dan H2S yang lebih tinggi
dikarenakan ikatannya yang lebih lemah dibandingkan [EMIM][TFSI]. Pada kedua
variasi IL, selektivitas CO2/H2S tertinggi yaitu pada komposisi (1:1). Selektivitas
CO2/H2S tertinggi terdapat pada absorben [EMIM HSO4]:TEA (1:1) yaitu sebesar
0,84774 karena TEA yang lebih reaktif terhadap CO2 dan H2S dan [EMIM HSO4] yang
selektif terhadap CO2 pada keberadaan H2S