digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Konsep desa cerdas telah hadir sebagai sebuah paradigma transformatif bagi pembangunan pedesaan di Indonesia. Didorong oleh semangat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa, konsep ini menempatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, inovasi, serta pendekatan partisipatif sebagai pilar utama. Visi desa cerdas adalah terwujudnya desa yang mandiri, maju, dan sejahtera dengan mengoptimalkan potensi lokal dan memberdayakan masyarakatnya. Meskipun menjanjikan, implementasi desa cerdas di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu yang paling krusial adalah ketiadaan model pengukuran yang komprehensif dan sesuai dengan konteks lokal. Tanpa alat ukur yang tepat, sulit untuk mengukur kemajuan dan efektivitas program Desa cerdas secara objektif, mengidentifikasi area yang membutuhkan intervensi khusus, serta mengevaluasi dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan model pengukuran desa cerdas yang terukur dan relevan dengan konteks di Indonesia. Model ini dirancang sesuai dengan konsep Garuda Smart City Framework (GSCF). Metode yang digunakan untuk membangun model pengukuran desa cerdas dalam penelitian ini adalah Design Science Research Methodology (DSRM). Dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan dan studi literatur yang mendalam untuk mengkaji konsep desa cerdas, indikator-indikator kunci, dan model-model pengukuran yang telah ada. Selanjutnya, mengidentifikasi masalah dan solusi permasalahan. Tahap selanjutnya adalah pengembangan model pengukuran desa cerdas. Diakhiri dengan pengujian terhadap model dan indikator yang sudah dibangun. Hasil dari penelitian ini adalah model pengukuran desa cerdas yang disusun dari enam domain berupa tiga domain utama yakni smart economy, smart society, smart environment dan tiga domain sebagai enabler yakni people, ICT, dan governance. Model pengukuran tersebut dilengkapi dengan 13 komponen dan indikator- indikator terkait untuk masing-masing domain dengan jumlah total 44 indikator. 3 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis berupa model pengukuran desa cerdas yang dapat direplikasi dan diadaptasi untuk implementasi di berbagai desa di Indonesia. Secara teoritis, penelitian ini akan memperkaya wacana konseptual dan pengetahuan tentang pembangunan desa berbasis teknologi dan inovasi. Lebih jauh lagi, model ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah, pembuat kebijakan, dan stakeholder terkait dalam merumuskan strategi dan intervensi yang tepat sasaran untuk mewujudkan desa cerdas yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan di Indonesia.