Konsep desa cerdas telah hadir sebagai sebuah paradigma transformatif bagi
pembangunan pedesaan di Indonesia. Didorong oleh semangat untuk meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa, konsep ini menempatkan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, inovasi, serta pendekatan
partisipatif sebagai pilar utama. Visi desa cerdas adalah terwujudnya desa yang
mandiri, maju, dan sejahtera dengan mengoptimalkan potensi lokal dan
memberdayakan masyarakatnya.
Meskipun menjanjikan, implementasi desa cerdas di Indonesia menghadapi
sejumlah tantangan. Salah satu yang paling krusial adalah ketiadaan model
pengukuran yang komprehensif dan sesuai dengan konteks lokal. Tanpa alat ukur
yang tepat, sulit untuk mengukur kemajuan dan efektivitas program Desa cerdas
secara objektif, mengidentifikasi area yang membutuhkan intervensi khusus, serta
mengevaluasi dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut dengan
mengembangkan model pengukuran desa cerdas yang terukur dan relevan dengan
konteks di Indonesia. Model ini dirancang sesuai dengan konsep Garuda Smart City
Framework (GSCF).
Metode yang digunakan untuk membangun model pengukuran desa cerdas dalam
penelitian ini adalah Design Science Research Methodology (DSRM). Dimulai
dengan melakukan analisis kebutuhan dan studi literatur yang mendalam untuk
mengkaji konsep desa cerdas, indikator-indikator kunci, dan model-model
pengukuran yang telah ada. Selanjutnya, mengidentifikasi masalah dan solusi
permasalahan. Tahap selanjutnya adalah pengembangan model pengukuran desa
cerdas. Diakhiri dengan pengujian terhadap model dan indikator yang sudah
dibangun.
Hasil dari penelitian ini adalah model pengukuran desa cerdas yang disusun dari
enam domain berupa tiga domain utama yakni smart economy, smart society, smart
environment dan tiga domain sebagai enabler yakni people, ICT, dan governance.
Model pengukuran tersebut dilengkapi dengan 13 komponen dan indikator-
indikator terkait untuk masing-masing domain dengan jumlah total 44 indikator.
3
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis berupa model
pengukuran desa cerdas yang dapat direplikasi dan diadaptasi untuk implementasi
di berbagai desa di Indonesia. Secara teoritis, penelitian ini akan memperkaya
wacana konseptual dan pengetahuan tentang pembangunan desa berbasis teknologi
dan inovasi. Lebih jauh lagi, model ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
pemerintah, pembuat kebijakan, dan stakeholder terkait dalam merumuskan strategi
dan intervensi yang tepat sasaran untuk mewujudkan desa cerdas yang inklusif,
mandiri, dan berkelanjutan di Indonesia.