digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menginvestigasi pengaruh valuasi, kinerja keuangan, dan kondisi makroekonomi terhadap imbal hasil saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari kuartal pertama 2023 hingga kuartal pertama 2024. Penelitian ini membahas isu-isu penting dalam ekonomi keuangan, khususnya kebutuhan untuk memahami bagaimana berbagai faktor mempengaruhi return saham di pasar negara berkembang. Latar belakang penelitian ini menyoroti sifat dinamis dari pasar saham dan kondisi ekonomi yang unik di Indonesia, yang membutuhkan analisis komprehensif mengenai faktor-faktor penentu imbal hasil saham. Penelitian ini disusun dalam beberapa tahap: tinjauan literatur awal, perumusan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, dan interpretasi hasil. Asumsi-asumsi utama meliputi efisiensi pasar Bursa Efek Indonesia dan relevansi rasio-rasio keuangan dan indikator-indikator makroekonomi yang dipilih. Hipotesis utama yang diuji dalam penelitian ini meliputi dampak price-earnings ratio (PER), priceto-book value (PBV), net profit margin (NPM) earning per share (EPS), return on asset (ROA), return on equity(ROE), current ratio (CR), produk domestik bruto (PDB), tingkat inflasi, dan nilai tukar terhadap return saham, baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana variabel-variabel tersebut mempengaruhi imbal hasil saham dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti oleh para investor, analis keuangan, dan pembuat kebijakan. Metodologi yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi untuk menguji signifikansi setiap variabel. Data bersumber dari laporan keuangan perusahaan dan data makroekonomi dari sumber-sumber terkemuka. Tinjauan singkat literatur menunjukkan hasil yang beragam mengenai dampak metrik kinerja keuangan dan kondisi makroekonomi terhadap return saham. Sementara beberapa studi menunjukkan korelasi yang kuat, studi lain menemukan efek yang minimal atau tidak signifikan, menyoroti perlunya penelitian yang sesuai dengan konteksnya. Temuan penelitian ini cukup signifikan. Analisis menunjukkan bahwa PBV, EPS, ROA, ROE, PDB, dan tingkat inflasi memiliki dampak yang signifikan secara statistik terhadap return saham, sedangkan PER, NPM, CR, dan nilai tukar tidak menunjukkan efek yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa baik indikator kinerja keuangan spesifik perusahaan maupun kondisi ekonomi yang lebih luas memainkan peran penting dalam membentuk imbal hasil saham di pasar Indonesia. Selain itu, pengujian simultan dari semua variabel (H11) menegaskan pengaruh kolektif mereka terhadap return saham, menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik untuk analisis investasi. Metodologi yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut. Data akan bersumber dari BEI, stockbit, investing.com, bi.go.id, dan bps.go.id. Pendekatan data panel memungkinkan untuk analisis berbagai dimensi (cross-sectional dan time-series) dan sesuai untuk memahami hubungan dinamis antara variabel. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunas STATAMP 17. Pengujian hipotesis untuk dampak dari berbagai faktor terhadap return saham di sektor manufaktur Indonesia menunjukkan bahwa Price-Book Value (PBV), Earnings Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan mempengaruhi return saham, yang dibuktikan dengan nilai p-values yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, yang mengarah pada penerimaan masing-masing hipotesis. Sebaliknya, Price-Earnings Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR), dan Nilai Tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, karena nilai p-valuenya lebih besar dari ambang batas signifikansi 0,05, yang menyebabkan ditolaknya hipotesis-hipotesis tersebut. Selain itu, tingkat inflasi juga secara signifikan mempengaruhi return saham. Secara keseluruhan, model ini sangat signifikan, dengan nilai R-squared sebesar 0.8226, yang mengindikasikan bahwa 82.26% dari variabilitas return saham dapat dijelaskan oleh variabelvariabel independen yang dimasukkan dalam penelitian ini, yang lebih lanjut digarisbawahi oleh nilai R-squared yang telah disesuaikan sebesar 0.8137.