Penelitian ini menginvestigasi pengaruh valuasi, kinerja keuangan, dan kondisi
makroekonomi terhadap imbal hasil saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dari kuartal pertama 2023 hingga kuartal pertama 2024.
Penelitian ini membahas isu-isu penting dalam ekonomi keuangan, khususnya
kebutuhan untuk memahami bagaimana berbagai faktor mempengaruhi return
saham di pasar negara berkembang. Latar belakang penelitian ini menyoroti sifat
dinamis dari pasar saham dan kondisi ekonomi yang unik di Indonesia, yang
membutuhkan analisis komprehensif mengenai faktor-faktor penentu imbal hasil
saham.
Penelitian ini disusun dalam beberapa tahap: tinjauan literatur awal, perumusan
hipotesis, pengumpulan dan analisis data, dan interpretasi hasil. Asumsi-asumsi
utama meliputi efisiensi pasar Bursa Efek Indonesia dan relevansi rasio-rasio
keuangan dan indikator-indikator makroekonomi yang dipilih. Hipotesis utama
yang diuji dalam penelitian ini meliputi dampak price-earnings ratio (PER), priceto-book
value (PBV), net profit margin (NPM) earning per share (EPS), return on asset (ROA), return
on equity(ROE), current ratio (CR), produk domestik bruto (PDB), tingkat inflasi, dan nilai tukar terhadap
return saham, baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai bagaimana variabel-variabel tersebut mempengaruhi imbal hasil saham
dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti oleh para investor, analis
keuangan, dan pembuat kebijakan. Metodologi yang digunakan adalah analisis
kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi untuk menguji signifikansi setiap
variabel. Data bersumber dari laporan keuangan perusahaan dan data
makroekonomi dari sumber-sumber terkemuka. Tinjauan singkat literatur
menunjukkan hasil yang beragam mengenai dampak metrik kinerja keuangan dan
kondisi makroekonomi terhadap return saham. Sementara beberapa studi
menunjukkan korelasi yang kuat, studi lain menemukan efek yang minimal atau
tidak signifikan, menyoroti perlunya penelitian yang sesuai dengan konteksnya.
Temuan penelitian ini cukup signifikan. Analisis menunjukkan bahwa PBV, EPS,
ROA, ROE, PDB, dan tingkat inflasi memiliki dampak yang signifikan secara
statistik terhadap return saham, sedangkan PER, NPM, CR, dan nilai tukar tidak
menunjukkan efek yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa baik indikator
kinerja keuangan spesifik perusahaan maupun kondisi ekonomi yang lebih luas memainkan peran penting dalam membentuk imbal hasil saham di pasar Indonesia.
Selain itu, pengujian simultan dari semua variabel (H11) menegaskan pengaruh
kolektif mereka terhadap return saham, menggarisbawahi pentingnya pendekatan
holistik untuk analisis investasi.
Metodologi yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan
regresi data panel untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut. Data akan
bersumber dari BEI, stockbit, investing.com, bi.go.id, dan bps.go.id. Pendekatan
data panel memungkinkan untuk analisis berbagai dimensi (cross-sectional dan
time-series) dan sesuai untuk memahami hubungan dinamis antara variabel.
Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunas STATAMP 17.
Pengujian hipotesis untuk dampak dari berbagai faktor terhadap return saham di
sektor manufaktur Indonesia menunjukkan bahwa Price-Book Value (PBV),
Earnings Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan
Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan mempengaruhi return saham,
yang dibuktikan dengan nilai p-values yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
0,05, yang mengarah pada penerimaan masing-masing hipotesis. Sebaliknya,
Price-Earnings Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR), dan
Nilai Tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, karena
nilai p-valuenya lebih besar dari ambang batas signifikansi 0,05, yang
menyebabkan ditolaknya hipotesis-hipotesis tersebut. Selain itu, tingkat inflasi juga
secara signifikan mempengaruhi return saham. Secara keseluruhan, model ini
sangat signifikan, dengan nilai R-squared sebesar 0.8226, yang mengindikasikan
bahwa 82.26% dari variabilitas return saham dapat dijelaskan oleh variabelvariabel
independen yang dimasukkan dalam penelitian ini, yang lebih lanjut
digarisbawahi oleh nilai R-squared yang telah disesuaikan sebesar 0.8137.