Faktor tempat kerja di industri garmen seperti faktor fisik lingkungan kerja, beban
kerja yang berat dan kerja terus menerus tanpa istirahat yang dikombinasikan
dengan kelelahan dapat berakibat fatal karena pola perilaku yang tidak aman.
Penelitian ini menggunakan variabel faktor fisik lingkungan kerja (suhu,
kelembaban, dan kebisingan) dan beban kerja fisik sebagai variabel bebas,
kelelahan fisik dan mental sebagai variabel mediasi, serta perilaku tidak aman
dalam bekerja sebagai variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh beban kerja dan faktor fisik lingkungan terhadap kelelahan
kerja dan perilaku tidak aman, baik secara langsung (direct effect) maupun tidak
langsung (indirect effect) yang dimediasi oleh kelelahan kerja. Penelitian ini
berfokus pada 85 pekerja industri garmen, dengan mengukur suhu lingkungan
kerja, kelembaban, kebisingan, dan beban kerja fisik. Kelelahan fisik dinilai
sebelum dan sesudah bekerja dengan menggunakan metode Saliva Alpha-Amilase
(sAA). Kuesioner mengenai kelelahan mental, beban mental, dan perilaku tidak
aman juga dibagikan kepada para pekerja. Pengaruh tiap variabel dianalisis
menggunakan analisis regresi mediasi – pathway dengan bantuan SPSS. Beban
kerja mental dan fisik secara langsung memengaruhi perilaku tidak aman (? =
0,316, p = 0,003; ? = 0,222, p = 0,033). Beban kerja mental secara signifikan
memengaruhi kelelahan mental dan fisik (? = 0,18, p = 0,046; ? = 0,249, p =
0,0022). Beban kerja mental secara tidak langsung berdampak pada perilaku tidak
aman melalui kelelahan mental (? = 0,288, p = 0,004). Beban kerja mental dan fisik
secara tidak langsung memengaruhi perilaku tidak aman melalui kelelahan fisik (?
= 0,288, p = 0,003; ? = 0,15, p = 0,031). Dapat disimpulkan, beban mental secara
signifikan memengaruhi perilaku tidak aman secara langsung dan tidak langsung
melalui kelelahan mental dan fisik. Beban kerja fisik berdampak pada perilaku tidak
aman secara langsung dan melalui kelelahan fisik. Oleh karena itu, evaluasi yang
dilakukan harus berfokus pada pengurangan stres kerja dan mempromosikan
perilaku kerja yang aman.