COVER Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Kemala Fakhira Shandi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia illucens) adalah serangga yang dapat
mengkonversi limbah organik menjadi biomassa tubuhnya. Limbah organik
mengandung nutrisi yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan larva BSF berupa protein, karbohidrat, lemak, dan senyawa organik
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan larva BSF dalam
mengkonversi limbah peternakan berupa kotoran ayam dan darah sapi. Terdapat
lima perlakuan substrat, yaitu pakan ayam komersial (PAK) (P1) sebagai kontrol,
kotoran ayam 100% (P2), kotoran ayam 90% dan darah sapi 10% (P3), kotoran
ayam 85% dan darah sapi 15% (P4), dan kotoran ayam 80% dan darah sapi 20%
(P5). Pengamatan dilakukan setiap tiga hari sekali selama tiga minggu terhadap
waktu perkembangan, survival rate (SR), growth rate (GR), bobot akhir rata-rata
larva, bobot akhir total larva, efficiency conversion of ingested feed (ECI), dan
waste reduction index (WRI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa P5 tidak
berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dalam menghasilkan survival rate (70.2 ±
8.23%) dan waste reduction index (3.99 ± 0.31%). P4 secara nyata menghasilkan
growth rate (13.51 ± 1.86 mg/hari/larva) dan bobot akhir rata-rata larva BSF (0.226
± 0.03 g/larva) yang tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Meski
demikian, perlakuan kontrol menghasilkan pertumbuhan larva BSF yang lebih
cepat selama 6 – 7 hari dibandingkan dengan substrat kotoran ayam dan darah sapi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa substrat limbah kotoran ayam sebanyak 80
– 85% dan limbah darah sapi dengan konsentrasi 15 – 20% dapat dimanfaatkan
sebagai substrat pertumbuhan larva BSF untuk mendukung skema tanpa limbah
(zero waste) dalam sistem pertanian berkelanjutan