digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kanker menjadi penyebab utama kematian di dunia. Salah satu kanker yang umum terjadi di dunia yaitu kanker payudara. Kanker payudara menduduki posisi kedua pada kasus kematian setelah kanker paru-paru. Salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan kanker payudara memiliki mekanisme sebagai inhibitor reseptor estrogen alfa. Ekstrak Z. ottensii diketahui memiliki efek sebagai antikanker berdasarkan uji in vitro terhadap kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi senyawa dalam bangle hantu yang berpotensi sebagai inhibitor reseptor estrogen alfa. Metode pada penelitian ini dilakukan secara in silico diantaranya simulasi docking menggunakan perangkat lunak AutoDock 4.2, prediksi profil sifat fisikokimia berdasarkan aturan Lipinski’s Rule of Five, prediksi profil farmakokinetika meliputi absorpsi dan distribusi pada laman Pre-ADME, serta simulasi dinamika molekul menggunakan perangkat lunak AMBER16. Hasil simulasi docking pada 34 senyawa uji menunjukkan bahwa senyawa zerumbone, p-menth-2-en-1-ol, dan linalool merupakan senyawa hasil docking terbaik. Prediksi sifat fisikokimia tiga senyawa tersebut memenuhi aturan Lipinski’s Rule of Five sehingga dapat diartikan bahwa senyawa tersebut memiliki profil drug likeness yang baik. Prediksi profil absorpsi Human Intestinal Absorpstion (HIA), dan absorpsi Caco-2 cell menunjukkan bahwa ketiga senyawa tersebut memiliki profil absorpsi yang baik, serta profil distribusi senyawa p-menth-2-en-1-ol, dan linalool dengan persentase >90% yang dikategorikan terikat kuat dengan protein plasma, sedangkan pada senyawa zerumbone diperoleh presentase <90% yang dikategorikan terikat lemah dengan protein plasma. Analisis simulasi dinamika molekul selama 200 ns menunjukkan bahwa interaksi tiga senyawa uji terhadap reseptor estrogen alfa tetap stabil berada pada kantung pengikatan. Hasil simulasi dinamika molekul selama 200 ns dilakukan perhitungan energi bebas ikatan pada snapshot di 10 ns terakhir menunjukkan nilai energi bebas pengikatan pada ligan alami (4-hidroksitamoksifen) dan senyawa pembanding (raloksifen) secara berturutturut sebesar -37,07 kkal/mol, -36,53 kkal/mol. Energi bebas pengikatan pada senyawa zerumbone, p-menth-2-en-1-ol, dan linalool memiliki energi bebas ikatan secara berturut-turut sebesar -24,33 kkal/mol, -16,42 kkal/mol, -17,96 kkal/mol, dimana tiga senyawa uji tersebut tidak memiliki energi bebas ikatan lebih negatif dari ligan alami dan senyawa pembanding. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diprediksi bahwa senyawa zerumbone, p-menth-2-en-1-ol, dan linalool tidak memiliki afinitas yang lebik baik dari ligan alami dan senyawa pembanding, namun berpotensi untuk dimodifikasi atau dikembangkan lebih lanjut sebagai inhibitor estrogen alfa.