Kanker menjadi penyebab utama kematian di dunia. Salah satu kanker yang umum
terjadi di dunia yaitu kanker payudara. Kanker payudara menduduki posisi kedua pada
kasus kematian setelah kanker paru-paru. Salah satu obat yang digunakan dalam
pengobatan kanker payudara memiliki mekanisme sebagai inhibitor reseptor estrogen
alfa. Ekstrak Z. ottensii diketahui memiliki efek sebagai antikanker berdasarkan uji in
vitro terhadap kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi senyawa
dalam bangle hantu yang berpotensi sebagai inhibitor reseptor estrogen alfa. Metode
pada penelitian ini dilakukan secara in silico diantaranya simulasi docking
menggunakan perangkat lunak AutoDock 4.2, prediksi profil sifat fisikokimia
berdasarkan aturan Lipinski’s Rule of Five, prediksi profil farmakokinetika meliputi
absorpsi dan distribusi pada laman Pre-ADME, serta simulasi dinamika molekul
menggunakan perangkat lunak AMBER16. Hasil simulasi docking pada 34 senyawa
uji menunjukkan bahwa senyawa zerumbone, p-menth-2-en-1-ol, dan linalool
merupakan senyawa hasil docking terbaik. Prediksi sifat fisikokimia tiga senyawa
tersebut memenuhi aturan Lipinski’s Rule of Five sehingga dapat diartikan bahwa
senyawa tersebut memiliki profil drug likeness yang baik. Prediksi profil absorpsi
Human Intestinal Absorpstion (HIA), dan absorpsi Caco-2 cell menunjukkan bahwa
ketiga senyawa tersebut memiliki profil absorpsi yang baik, serta profil distribusi
senyawa p-menth-2-en-1-ol, dan linalool dengan persentase >90% yang dikategorikan
terikat kuat dengan protein plasma, sedangkan pada senyawa zerumbone diperoleh
presentase <90% yang dikategorikan terikat lemah dengan protein plasma. Analisis
simulasi dinamika molekul selama 200 ns menunjukkan bahwa interaksi tiga senyawa
uji terhadap reseptor estrogen alfa tetap stabil berada pada kantung pengikatan. Hasil
simulasi dinamika molekul selama 200 ns dilakukan perhitungan energi bebas ikatan
pada snapshot di 10 ns terakhir menunjukkan nilai energi bebas pengikatan pada ligan
alami (4-hidroksitamoksifen) dan senyawa pembanding (raloksifen) secara berturutturut sebesar -37,07 kkal/mol, -36,53 kkal/mol. Energi bebas pengikatan pada senyawa
zerumbone, p-menth-2-en-1-ol, dan linalool memiliki energi bebas ikatan secara
berturut-turut sebesar -24,33 kkal/mol, -16,42 kkal/mol, -17,96 kkal/mol, dimana tiga
senyawa uji tersebut tidak memiliki energi bebas ikatan lebih negatif dari ligan alami
dan senyawa pembanding. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diprediksi bahwa
senyawa zerumbone, p-menth-2-en-1-ol, dan linalool tidak memiliki afinitas yang lebik
baik dari ligan alami dan senyawa pembanding, namun berpotensi untuk dimodifikasi
atau dikembangkan lebih lanjut sebagai inhibitor estrogen alfa.