digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_FADHLURRAHMAN ADRIANSYAH
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Dalam kegiatan eksploitasi, produksi, dan transportasi minyak bumi, sering terjadi pencemaran petroleum hydrocarbon akibat tumpahan, kecelakaan, dan pembuangan tidak teregulasi. Pencemaran ini mengandung Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) berupa senyawa berbahaya seperti BTEX (benzena, etilbenzena, toluena, xylena). Mikoremediasi menggunakan proses fungal untuk menguraikan kontaminan menjadi bentuk yang lebih aman bagi lingkungan. Dalam penelitian ini dipilih beberapa spesies jamur diantaranya jamur Rhizopus oryzae, Saccharomyces cerevisiae, dan Marasmius sp. sebagai agen utama pendegradasi TPH pada media yang diambil dari lahan terkontaminasi minyak bumi Minas Oil Field Riau karena kemampuannya menghasilkan enzim lignolitik seperti LiP, MnP, dan lakase. Variabel yang dipertimbangkan meliputi nutrien, pH, dan kadar air, dengan perlakuan anaerob pada suhu 35°C baik dengan maupun tanpa bulking agent. Tanah yang diuji berjenis loam dengan TPH awal 0,5-0,7%, total fosfor 93,49 mg/kg, nitrogen total 1097,7 mg/kg, kadar air 62%, dan pH 6. Hasil menunjukkan degradasi TPH tertinggi oleh Marasmius sp. dengan bulking agent (91,5%), diikuti R. oryzae (77,2%), dan S. cerevisiae (62,5%). Tanpa bulking agent ketiga jamur cendererung memberikan hasil yang tidak jauh berbeda, yaitu sebesar 57%. Jamur R. oryzae mencapai laju biodegradasi tertinggi 0,151% per minggu dan Marasmius sp. terendah 0,0836% per minggu. Dengan bulking agent, Marasmius sp. mencapai laju tertinggi 0,1906% per minggu, sementara S. cerevisiae dan R. oryzae mencapai laju yang sama, 0,1186% per minggu. Degradasi ini menghasilkan pH akhir 5,5-5, kadar air 40%-50%, total fosfor 46-25 mg/kg, dan nitrogen total kjehdahl 670-337 mg/kg