BAB 1 Nindya Adita Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nindya Adita Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nindya Adita Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nindya Adita Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nindya Adita Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nindya Adita Sari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Swabakar batubara dapat menjadi masalah yang serius terutama bagi kegiatan
penambangan karena dapat menjadi sumber kebakaran baik di tambang terbuka
maupun tambang bawah tanah. Guney, (1968) membagi faktor penyebab
swabakar batubara menjadi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik
seperti pirit, lengas, ukuran partikel, dan lain-lain serta faktor ekstrinsik seperti
konsentrasi oksigen, temperatur, kondisi sekitar dan faktor-faktor lain. Pada
penelitian kali ini akan dititikberatkan pada pengaruh ukuran butir (faktor
intrinsik) dan kompaksi (faktor ekstrinsik) terhadap perilaku swabakar batubara.
Ukuran butir yang digunakan dengan penelitian ini adalah -10+14#, -60+80# dan -
170+200# dengan kompaksi 0 kPa dan 50 kPa. Ukuran butir ini dipilih karena
ukuran butir yang lebih besar dari -10+14# sudah pernah diuji sebelumnya
(Syawaludin, 2016) sedangkan kompaksi diasumsikan berasal dari ground
pressure Bulldozer Komatsu D85ESS sebesar 50 kPa. Dalam penelitian kali ini,
digunakan metode oksidasi adiabatik dengan mengalirkan gas oksigen dengan
debit 0,05 L/menit pada tabung uji. Selain itu, dilakukan pula pengujian difusi
oksigen untuk menentukan koefisien difusi pada masing-masing parameter. Nilai
R70 (Beamish, 2000) untuk kondisi 0 kPa berturut-turut mulai -10+14#, -60+80#
hingga -170+200# yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah 21,053;
31,124; 68,789. Untuk ukuran butir dengan kompaksi 50 kPa berturut-turut
(oC/jam) adalah 36,000; 38,434; 46,723. Ukuran butir dan kompaksi butiran
batubara memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya swabakar batubara.
Semakin kecil ukuran sampel maka nilai R70 semakin besar. Semakin halus
butiran batubara menyebabkan semakin padatnya antarbutir yang menyebabkan
nilai R70 semakin kecil dan sebaliknya.