Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya bencana lingkungan di Kepulauan Karimunjawa, merumuskan kriteria desain arsitektur ekologis untuk bangunan Resor, mengevaluasi keterpenuhan kriteria tersebut pada bangunan Resor yang ada, dan menyusun strategi penerapan arsitektur ekologis untuk mencapai lingkungan yang resilien. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif meliputi wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi, sementara metode kuantitatif mencakup survei kuesioner dan analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mengancam lingkungan di Kepulauan Karimunjawa meliputi proses cut and fill yang menyebabkan erosi, konstruksi bangunan yang tidak sesuai dengan topografi, desain bangunan yang tidak optimal dalam hal orientasi dan ventilasi, serta pemilihan material bangunan yang tidak ramah lingkungan. Kriteria desain arsitektur ekologis yang diidentifikasi mencakup penggunaan material ramah lingkungan, desain bangunan yang sesuai dengan kondisi alam, penerapan ventilasi silang dan pencahayaan alami, serta efisiensi energi melalui penggunaan teknologi terbarukan. Evaluasi terhadap empat Resor di Karimunjawa menunjukkan bahwa penerapan arsitektur ekologis masih kurang optimal. Masalah utama yang ditemukan meliputi orientasi bangunan yang tidak tepat, proporsi bangunan yang tidak ideal, kurangnya ventilasi silang, dan penggunaan material yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan temuan tersebut, disusun strategi penerapan arsitektur ekologis yang meliputi penyesuaian desain bangunan, penggunaan material ramah lingkungan, peningkatan efisiensi energi melalui panel surya, pengelolaan air yang lebih baik, serta penerapan teknologi pembersihan udara dan material absorpsi suara. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan arsitektur ekologis di lingkungan kepulauan dan praktis dalam memberikan panduan untuk penerapan prinsip arsitektur ekologis di Resor-Resor Karimunjawa. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pengelola Resor dan perencana kota dalam mengembangkan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan resilien terhadap bencana lingkungan.