digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800








DAFTAR PUSTAKA ABDUR RAHMAN PRADANA ISWARA
EMBARGO  2027-08-15 

LAMPIRAN ABDUR RAHMAN PRADANA ISWARA
EMBARGO  2027-08-15 

Berdasarkan sudut pandang sektor pariwisata, Kecamatan Lembang merupakan salah satu wilayah yang memiliki daya tarik wisata yang diminati oleh masyarakat baik lokal, nasional, hingga mancanegara. Keberadaan Kecamatan Lembang yang dilewati oleh garis Sesar Lembang menjadi perhatian peneliti terkait potensi gempa bumi dan bahaya yang ditimbulkan dari aktivitas gempa bumi Sesar Lembang. Potensi gempa bumi tersebut dapat mengancam wisatawan yang sedang berwisata di kawasan tersebut sehingga perlu di tinjau terkait strategi peningkatan kesiapsiagaan bagi wisatawan dalam menghadapi bencana gempa bumi Sesar Lembang. Penelitian-penelitian terdahulu seringkali membahas terkait strategi upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat lokal. Penelitian ini mencoba mencari tahu strategi peningkatan kesiapsiagaan yang ditujukan pada wisatawan di Kawasan Bandung Utara dalam hal ini adalah Kecamatan Lembang. Hasil penelitian menunjukan bahwa unsur perangkat daerah dan swasta sebagai pengelola destinasi wisata belum mengupayakan peningkatan kesiapsiagaan bagi wisatawan yang berkunjung di Kecamatan Lembang. Upaya yang dilakukan oleh unsur perangkat daerah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat baru dilaksanakan kepada para pengelola destinasi wisata melalui Bimbingan Teknis kepada para pekerja di Destinasi Wisata. Walaupun sebagian wisatawan telah mengetahui keberadaan Sesar Lembang serta potensi bahaya yang ditimbulkan, namun untuk mengurangi dampak yang dirasakan oleh wisatawan, maka perlu di buat strategi yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan bagi para wisatawan. Strategi yang ditawarkan dalam penelitian ini berupa sosialisasi jenis dan fungsi data kebencanaan, Pemberian informasi kiat-kiat penyelamatan diri melalui media informasi interaktif untuk wisatawan pada destinasi wisata, serta optimalisasi pemberian sarana dan prasarana untuk evakuasi bencana. Penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengembangan kebijakan pada sektor pariwisata terutama pariwisata yang aman bencana.