Serai wangi (Cymbopogon nardus L.) adalah salah satu komoditas tanaman yang menghasilkan minyak atsiri. Dalam penelitian ini, kami memilih serai wangi sebagai opsi alternatif untuk ditanam dalam program revegetasi lahan bekas tambang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kombinasi pupuk kandang, jangkos, dan solid terhadap pertumbuhan dan hasil biomassa serai wangi (Cymbopogon nardus), yang dibudidayakan di lahan reklamasi pascatambang PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara. Varietas tanaman seraiwangi yang dibudiayakan adalah Sitrona 1 Agribun yang merupakan bibit pengembangan tipe mahapengiri yang diperoleh dari Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. (Cymbopogon nardus) var. Sitrona 1 Agribun diperoleh bahwa perlakuan komposisi pupuk kandang, jangkos, dan solid berpengaruh pada variabel pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, panjang daun, dan jumlah anakan, serta pada hasil biomassa tanaman berupa berat basah daun, kadar air, dan rendemen dengan perlakuan p1 menjadi perlakuan terbaik. Nilai hasil rendemen minyak atsisiri serai wangi dari tiap perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda dengan P1 (1,7 %), P2 (1,63 %), dan P3 (1,27 %).