digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Michael Yoe
PUBLIC Open In Flip Book Ridha Pratama Rusli

Desalinasi air laut merupakan solusi bagi permasalahan krisis air bersih yang dialami dunia. Suatu alternatif yang sedang dimanfaatkan secara masif merupakan membran distilasi (MD) yang memiliki tingkat rejeksi 100%. Pada aplikasinya, desalinasi MD memiliki kerentanan terhadap biofouling, yang dapat menyebabkan wetting dan menyebabkan berbagai masalah, misalnya penurunan fluks dan umur pakai membran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari strategi penambahan zat donor NO sebagai inhibisi pembentukan biofilm pada MD. Pengujian dibagi dalam 3 tahapan utama, kuantifikasi pelepasan NO dari SNP dengan menggunakan uji Griess Assay, uji pengaruh zat donor NO terhadap inhibisi biofilm secara batch, dan uji pengaruh zat donor NO terhadap inhibisi biofilm pada DCMD. Uji Griess Assay dilakukan terhadap zat donor sodium nitroprusida (SNP) dalam air laut. Uji pengaruh zat donor NO pada sistem batch dikuantifikasi dengan perhitungan Colony Forming Unit (CFU) dan uji kristal violet dengan variasi konsentrasi SNP yang diteliti adalah variasi pada berbagai waktu inkubasi. Pada percobaan ini, pengurangan biofilm dapat dilakukan dengan meningkatkan konsentrasi zat donor SNP, yang terutama akan teramati pada waktu inkubasi singkat sehingga dapat menginhibisi pembentukan biofilm sebesar 71% pada uji TPC dan 58% pada uji kristal violet. Uji pengaruh zat donor NO pada DCMD dianalisis dengan pengukuran fluks, konduktivitas permeat, dan uji TPC. Pada uji DCMD, variasi yang diteliti adalah frekuensi penambahan dan konsentrasi zat donor NO. Efektivitas zat donor NO akan semakin meningkat dengan peningkatan konsentrasi dan frekuensi penambahan zat donor NO. Inhibisi biofilm paling baik pada operasi selama 48 jam teramati pada penambahan 500 µM SNP setiap 12 jam, yang menunjukkan nilai fluks 5,59 kg/m2 .jam, konduktivitas permeat 1841 µS/cm, dan koloni 100 CFU/mL. Pada kondisi ini, uji fluks, konduktivitas, dan TPC menunjukkan pengurangan sebesar 64%, 77%, dan 68% jika dibandingkan dengan kontrol positif.