Desalinasi air laut merupakan solusi bagi permasalahan krisis air bersih yang dialami
dunia. Suatu alternatif yang sedang dimanfaatkan secara masif merupakan membran
distilasi (MD) yang memiliki tingkat rejeksi 100%. Pada aplikasinya, desalinasi MD
memiliki kerentanan terhadap biofouling, yang dapat menyebabkan wetting dan
menyebabkan berbagai masalah, misalnya penurunan fluks dan umur pakai membran.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari strategi penambahan zat donor NO sebagai
inhibisi pembentukan biofilm pada MD. Pengujian dibagi dalam 3 tahapan utama,
kuantifikasi pelepasan NO dari SNP dengan menggunakan uji Griess Assay, uji pengaruh
zat donor NO terhadap inhibisi biofilm secara batch, dan uji pengaruh zat donor NO
terhadap inhibisi biofilm pada DCMD. Uji Griess Assay dilakukan terhadap zat donor
sodium nitroprusida (SNP) dalam air laut. Uji pengaruh zat donor NO pada sistem batch
dikuantifikasi dengan perhitungan Colony Forming Unit (CFU) dan uji kristal violet
dengan variasi konsentrasi SNP yang diteliti adalah variasi pada berbagai waktu inkubasi.
Pada percobaan ini, pengurangan biofilm dapat dilakukan dengan meningkatkan
konsentrasi zat donor SNP, yang terutama akan teramati pada waktu inkubasi singkat
sehingga dapat menginhibisi pembentukan biofilm sebesar 71% pada uji TPC dan 58%
pada uji kristal violet. Uji pengaruh zat donor NO pada DCMD dianalisis dengan
pengukuran fluks, konduktivitas permeat, dan uji TPC. Pada uji DCMD, variasi yang
diteliti adalah frekuensi penambahan dan konsentrasi zat donor NO. Efektivitas zat donor
NO akan semakin meningkat dengan peningkatan konsentrasi dan frekuensi penambahan
zat donor NO. Inhibisi biofilm paling baik pada operasi selama 48 jam teramati pada
penambahan 500 µM SNP setiap 12 jam, yang menunjukkan nilai fluks 5,59 kg/m2
.jam,
konduktivitas permeat 1841 µS/cm, dan koloni 100 CFU/mL. Pada kondisi ini, uji fluks,
konduktivitas, dan TPC menunjukkan pengurangan sebesar 64%, 77%, dan 68% jika
dibandingkan dengan kontrol positif.