Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragaman wilayah berupa daratan
dan pesisir. Keterbatasan jumlah IPLT dan jarak fasilitas yang umumnya jauh dari
wilayah pesisir membuat dibutuhkan metode pengolahan alternatif lain untuk
mengolah lumpur tinja, salah satunya dengan Black Soldier Fly Larvae (BSFL).
Namun, sumber air yang bersifat payau membuat dibutuhkan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan BSFL.
Penelitian ini menggunakan substrat campuran lumpur tinja dengan serbuk gergaji
yang dikondisikan pada variasi salintas <0,5%,1%, 2%, 3%, dan 4%. Lumpur tinja
yang digunakan adalah lumpur tinja Kota Bandung guna memudahkan
pemvariasian dan lumpur tinja Kampung Beting, Muara Gembong, Bekasi sebagai
perwakilan dari wilayah pesisir. Percobaan dilakukan selama 15 hari pengamatan
dengan larva berumur 7 hari. Dari pengukuran dan pengujian diperoleh
pertambahan berat larva, Survival Rate (SR), Waste Reduction Index (WRI), dan
Bioconversion Rate (BCR) semakin menurun saat salinitas meningkat dengan
paling besar pada salinitas <0,5% (3,76 mg/larva/hari, 97,7%, 2,46%, 3,76%) dan
paling rendah pada salinitas 4% (0,89 mg/larva/hari, 94,5%, 0,6%, 0,9%). Pada
residu yang terbentuk diketahui terjadi penurunan kadar air sebesar 26,81%,
penurunan kadar Total Organic Carbon (TOC) rata-rata sebesar 4,71% dan
penurunan pada kadar Total Phosphate (TP) dan Total Nitrogen (TN) di paruh
pertama rata-rata secara berurutan sebesar 43,65% dan 5,44% kemudian kenaikan
di paruh kedua sebesar 120,75% dan 27,4%.