digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_LINTANG SALWA NADIRA
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragaman wilayah berupa daratan dan pesisir. Keterbatasan jumlah IPLT dan jarak fasilitas yang umumnya jauh dari wilayah pesisir membuat dibutuhkan metode pengolahan alternatif lain untuk mengolah lumpur tinja, salah satunya dengan Black Soldier Fly Larvae (BSFL). Namun, sumber air yang bersifat payau membuat dibutuhkan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan BSFL. Penelitian ini menggunakan substrat campuran lumpur tinja dengan serbuk gergaji yang dikondisikan pada variasi salintas <0,5%,1%, 2%, 3%, dan 4%. Lumpur tinja yang digunakan adalah lumpur tinja Kota Bandung guna memudahkan pemvariasian dan lumpur tinja Kampung Beting, Muara Gembong, Bekasi sebagai perwakilan dari wilayah pesisir. Percobaan dilakukan selama 15 hari pengamatan dengan larva berumur 7 hari. Dari pengukuran dan pengujian diperoleh pertambahan berat larva, Survival Rate (SR), Waste Reduction Index (WRI), dan Bioconversion Rate (BCR) semakin menurun saat salinitas meningkat dengan paling besar pada salinitas <0,5% (3,76 mg/larva/hari, 97,7%, 2,46%, 3,76%) dan paling rendah pada salinitas 4% (0,89 mg/larva/hari, 94,5%, 0,6%, 0,9%). Pada residu yang terbentuk diketahui terjadi penurunan kadar air sebesar 26,81%, penurunan kadar Total Organic Carbon (TOC) rata-rata sebesar 4,71% dan penurunan pada kadar Total Phosphate (TP) dan Total Nitrogen (TN) di paruh pertama rata-rata secara berurutan sebesar 43,65% dan 5,44% kemudian kenaikan di paruh kedua sebesar 120,75% dan 27,4%.