digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

E-commerce adalah pendukung terbesar dalam industri kreatif dan menempatkan lelang online sebagai salah satu subsetnya. Kurangnya keterjangkauan dan ketersediaan platform khusus untuk melakukan lelang online di Indonesia membuat lelang online dilakukan di media sosial. Kurangnya ketersediaan platform tersebut mendorong beberapa inisiatif untuk mengambil peluang di pasar lelang online. Namun, kurangnya jumlah penjual yang bersedia berpartisipasi dalam platform ini menyebabkan masalah besar dalam menyediakan barang yang dilelang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hambatan pada niat kolektor sebagai penjual untuk menggunakan platform lelang online di Indonesia, berdasarkan kerangka teori resistensi inovasi (IRT). Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap 10 informan (usia 18-34 tahun) di Jabodetabek dan Jawa Barat melalui media luring dan daring. Data dianalisis menggunakan teori grounded dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan fungsional (hambatan penggunaan, nilai, dan risiko) secara negatif mempengaruhi niat penjual untuk menggunakan lelang online, kecuali hambatan psikologis (hambatan tradisional dan citra). Temuan ini dapat berguna untuk membangun strategi bisnis untuk platform lelang online, dengan fokus pada menghilangkan hambatan yang disebutkan dalam penelitian ini.