Penelitian ini mengevaluasi kelayakan finansial pembukaan cabang baru Klinik Gigi FDC di Samarinda, Lampung, dan Balikpapan. Metode yang digunakan meliputi analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP), serta analisis sensitivitas dan Monte Carlo untuk mengukur risiko terkait. Hasil menunjukkan bahwa ketiga proyek memiliki metrik finansial positif, dengan IRR melebihi biaya modal dan PP dalam batas yang dapat diterima. Lampung muncul sebagai lokasi paling menguntungkan dengan IRR tertinggi sebesar 54%, NPV tertinggi, dan PP terpendek. Samarinda dan Balikpapan juga menunjukkan hasil positif dengan NPV dan IRR yang mengindikasikan kelayakan investasi.
Risiko utama yang diidentifikasi meliputi tingkat okupansi, harga layanan, dan pengaturan pembagian keuntungan dengan dokter gigi. Untuk mitigasi risiko ini, disarankan strategi pemasaran yang ditargetkan untuk meningkatkan tingkat okupansi, adopsi harga kompetitif untuk mempertahankan permintaan, serta efisiensi operasional yang optimal. Studi ini mendukung ekspansi FDC dengan Lampung sebagai prioritas utama, diikuti oleh Samarinda dan Balikpapan. Dengan fokus pada implementasi strategis dan mitigasi risiko yang tepat, FDC dapat meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan cabang baru, mengukuhkan posisinya sebagai jaringan klinik gigi terkemuka di Indonesia.