Indonesia memiliki kondisi geografis yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman, termasuk bayam merah (Amaranthus tricolor) yang kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Meskipun demikian, produksi bayam merah masih rendah, sehingga belum dapat memenuhi permintaan pasar. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah akibat degradasi lahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan penggunaan pupuk hayati. Pupuk hayati bermanfaat dalam mengembalikan keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kesuburan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan Liquid Organic Biofertilizer (LOB) terhadap growth performance tanaman, khususnya bayam merah (Amaranthus tricolor) serta menentukan dosis pemberian LOB yang paling sesuai untuk pertumbuhan bayam merah. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan konsentrasi LOB pada media tanam sebagai perlakuan. Terdapat 4 perlakuan yang digunakan, yaitu P1 (kontrol), P2 (10 ml LOB/L air), P3 (20 ml LOB/L air), P4 (30 ml LOB/L air) dengan 8 ulangan setiap perlakuannya. Penelitian dilakukan di greenhouse dengan total sampel percobaan sebanyak 32 polybag. Parameter yang diukur meliputi mikroklimat (suhu dan kelembaban udara), edafik (pH, suhu dan kelembaban tanah), growth performance (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun), biomassa (bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, kadar air dan shoot-root ratio), kandungan klorofil, dan kadar vitamin C. Selain itu, dilakukan pula analisis kandungan kimia tanah yang meliputi kadar N, P, K dan C-Organik tanah. Data dianalisis menggunakan metode sidik ragam (ANOVA) dengan taraf signifikansi sebesar 5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek konsentrasi LOB yang diaplikasikan pada bayam merah tidak secara signifikan (P>0,05) mempengaruhi tinggi tanaman, kadar klorofil daun dan bobot basah tajuk. Akan tetapi, dapat meningkatkan jumlah daun, luas daun, bobot kering tajuk, dan shoot-root ratio serta mampu meningkatkan kandungan vitamin C pada bayam merah yaitu secara berturut-turut sebesar 14,61±1,70 helai, 57,30±9,72 cm2, 10,64±4,08 gr, 13,03±6,26 dan 4%. Aplikasi LOB dengan konsentrasi 20 ml/L pada tanaman bayam merah menunjukkan pertumbuhan dan biomassa yang lebih besar dibandingkan dengan kontrol, perlakuan 10 ml/L, dan 30 ml/L. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan LOB dengan konsentrasi 20 ml/L terbukti paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan, biomassa dan kandungan vitamin C bayam merah, sehingga konsentrasi ini direkomendasikan untuk menigkatkan produktivitas bayam merah.