digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas penting Indonesia dan dunia yang digunakan di banyak industri, mulai dari makanan hingga kosmetik dan transportasi. Seiring meningkatnya permintaan produk minyak sawit, diperlukan cara-cara baru pengolahan minyak sawit. Menanggapi kekhawatiran yang berkembang ini, standar baru minyak sawit olahan, Industrial Palm Oil (IVO), atau Minyak Nabati Industrial, diperkenalkan. Secara tradisional, sebagian besar minyak sawit mentah (CPO) yang diproduksi diproses menjadi Refined Bleached Deodorised Palm Oil (RBDPO), produk yang halus, bening, dan tidak berbau, cocok dengan konsumen. Namun, sebagian besar beta-karoten dihilangkan dalam aplikasi ini karena selera konsumen; IVO tidak menghilangkan betakaroten. Pembuangan beta-karoten berasal dari proses pemutihan yang menggunakan bleaching earth (BE) yang biasanya terbuat dari bentonit. BE mutakhir untuk BE saat ini adalah BE yang diaktifkan asam, di mana bentonit diaktifkan dengan perendaman dalam asam mineral dengan suhu tinggi dan tekanan rendah. Ini menghilangkan banyak betakaroten. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengembangkan adsorben berbasis bentonit dengan aktivasi menggunakan zat pengaktif asam klorida dan kalium hidroksida. Kinerja adsorben akan dianalisis dengan mengukur sifat-sifat kunci tertentu dari IVO, seperti kandungan fosfor, besi, klorida, logam alkali, dan karoten, menggunakan XRF dan spektrofotometri UV-Vis. Adsorben juga akan dianalisis menggunakan adsorpsi isoterm. Hasil menunjukkan bahwa bentonit KOH merupakan alternatif yang menjanjikan dibandingkan bentonit yang diaktifkan dengan asam. Meskipun performanya sebanding, bentonit KOH berhasil mempertahankan lebih banyak karoten dibandingkan bentonit HCl, dengan korelasi positif antara retensi karoten dan konsentrasi aktivasi.