digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Damara Kartikasari
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kawasan Prawirotaman merupakan destinasi wisata populer Yogyakarta yang dikenal sebagai kawasan wisata malam. Transformasi sejarah Prawirotaman dari Kampung Batik menjadi Kampung Turis turut memengaruhi perkembangan jenis aktivitas wisata yang sebagian besar dipengaruhi oleh budaya luar, seperti wisata kuliner, gaya hidup, bar, klub malam, hingga penginapan terjangkau. Namun, potensi Kawasan Prawirotaman sebagai destinasi wisata malam masih belum didukung dengan upaya pemenuhan rasa aman secara menyeluruh, baik dalam menjamin rasa aman pengunjung maupun masyarakat setempat, mengingat waktu paling rawan terjadinya kriminalitas yakni saat malam hari. Tinjauan eksisting kawasan juga menunjukkan adanya karakteristik ruang-ruang negatif di dalam kawasan yang berpotensi menjadi lokasi terjadinya tindak kriminalitas, seperti pada lahan dan bangunan terbengkalai, area dengan pencahayaan yang minim, muka bangunan yang tidak aktif, serta akses dan infrastruktur yang kurang memadai dalam menunjang aktivitas di ruang luar. Studi ini bertujuan untuk merancang Kawasan Prawirotaman sebagai destinasi wisata malam perkotaan Yogyakarta yang atraktif, nyaman, dan aman dari ancaman kriminalitas dengan pendekatan CPTED. Pendekatan ini menekankan pada upaya pencegahan kriminalitas di suatu lingkungan melalui desain fisik yang dapat menjamin keamanan lingkungan dengan tetap menyesuaikan konteks kawasan perancangan sebagai kawasan wisata dengan potensi budaya lokal Yogyakarta yang kuat. Obyek studi meliputi Koridor Prawirotaman sebagai pusat aktivitas wisata, beberapa segmen jalan yang menghubungkan ke kawasan sekitarnya, serta lahan dan bangunan yang bersinggungan langsung dengan Jalan Prawirotaman. Dengan metode perancangan fragmental, konsep pengembangan kawasan disusun berdasarkan enam elemen rancang kota menurut Hamid Shirvani (1985), yaitu konsep tata guna lahan, intensitas dan tata massa bangunan, sistem tautan, ruang terbuka, sistem penanda, dan preservasi.