Teknologi drone telah berkembang pesat dan meningkatkan penggunaannya di
berbagai industri. Pendapatan industri drone naik dari US$ 4 juta pada 2016
menjadi US$ 9,6 miliar pada 2023, dan diperkirakan mencapai US$ 12,8 miliar
pada 2025. Namun, metode pengambangan UAV yang tidak sistematis
menyebabkan biaya tinggi dan waktu desain yang lama karena menggunakan
pendekatan trial and error yang tidak efisien. Metode desain saat ini belum dapat
menyeleksi desain secara otomatis.
Penelitian ini menggunakan simulasi CFD untuk menganalisis performa
aerodinamis UAV secara mendetail, sementara metode physical programming
membantu dalam proses seleksi desain berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Tujuan utama adalah mengembangkan metode integrasi metode physical
programming dan simulasi CFD untuk UAV. Serta merancang aplikasi yang
mengimplementasikannya pada perangkat lunak Ansys dan MATLAB. Metode
integrasi adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai elemen atau komponen
yang berbeda menjadi satu kesatuan yang berfungsi secara harmonis.
Aplikasi yang dikembangkan diverifikasi, divalidasi dan diuji untuk memastikan
akurasi dan keandalannya dalam menganalisis performa aerodinamis UAV.
Aplikasi yang dikembangkan dapat menganalisis dan memilih desain terbaik dalam
waktu 35-39 menit. Pengujian metode integrasi dilakukan dengan
membandingkannya dengan metode trial and error pada seorang desainer. Metode
integrasi menujukkan waktu 6 hingga 16 kali lebih cepat atau mengurangi 90 persen
waktu yang dibutuhkan jika dibandingkan dengan pengerjaan manual
menggunakan metode trial and error. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode
integrasi dan aplikasi mampu memberikan desain terbaik dengan lebih efisien dan
efektif dibandingkan metode konvensional.