Lokomotif adalah sarana perkeretaapian yang memiliki penggerak sendiri yang bergerak dan digunakan untuk menarik dan/atau mendorong kereta, gerbong dan/atau peralatan khusus. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebagai operator kereta api terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab penting dalam menyediakan layanan kereta api yang andal dan efisien. Tingginya jumlah kegagalan operasional lokomotif menyebabkan kerugian perusahaan, termasuk biaya perawatan korektif serta biaya service recovery penumpang akibat keterlambatan perjalanan kereta api. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem perawatan lokomotif CC 203 untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi biaya perawatan.
Penelitian ini menganalisis strategi perawatan yang diterapkan pada lokomotif CC 203 saat ini serta memberikan rekomendasi strategi perawatan baru berdasarkan metode Risk-Based Reliability Centered Maintenance (RCM 3). Tahapan penelitian ini meliputi pengumpulan data, pembuatan hierarki aset, penentuan subsistem kritis, analisis keandalan komponen dan subsistem, penjabaran RCM 3 Information Worksheet, penyusunan strategi perawatan baru berdasarkan RCM 3 Decision Worksheet, dan analisis biaya perawatan.
Berdasarkan metode RCM 3, diperoleh strategi perawatan baru untuk 14 komponen diesel engine system. Strategi perawatan ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan diesel engine system dari 66,3% menjadi 72,9% serta dapat menurunkan seluruh nilai risiko terjadinya kegagalan operasional yang semula kategori nilai risiko tinggi menjadi menengah. Meskipun biaya perawatan yang diusulkan meningkat sebesar Rp 906.932.060, tetapi strategi perawatan ini diharapkan dapat mengantisipasi potensi kerugian perusahaan akibat dari biaya perawatan korektif sebesar Rp 1.531.460.350 dan biaya service recovery penumpang akibat keterlambatan perjalanan kereta api sebesar Rp 94.000.000. Dengan demikian, rekomendasi strategi perawatan ini layak untuk diimplementasikan.