Kemunculan sistem otonom di berbagai sektor industri menghasilkan peningkatan
efisiensi dan keamanan pada operasional. Revolusi Industri 4.0 memberikan
landasan untuk mengaplikasikan digitalisasi berbagai sistem otonom yang dapat
mengoptimalkan proses dan memberikan peluang untuk implementasi industri
cerdas. Namun, peningkatan pada ketergantungan teknologi digital pada kegiatan
perindustrian menyebabkan sistem-sistem otonom rentan terhadap ancaman siber.
Khususnya, ancaman atau serangan pada sensor dan aktuator yang dapat
menimbulkan risiko yang signifikan pada timbulnya konsekuensi berbahaya secara
langsung. Penelitian ini berfokus untuk menghadapi tantangan ini dengan
mengembangkan metode estimasi keadaan aman berantai yang dirancang untuk
meningkatkan tingkat pertahanan siber terhadap serangan sensor dan aktuator pada
sistem otonom. Metode estimasi keadaan aman berantai yang diusulkan dalam
bentuk dua pengamat tak linier yang dikembangkan sehingga mampu untuk
melakukan estimasi keadaan sistem sebenarnya dan besar dari serangannya pada
sensor dan aktuator oleh setiap pengamat. Dalam proses pengembangan ini, kondisi
yang diperlukan untuk memenuhi konvergensi dan stabilitas estimasi keadaan dan
serangan disediakan dengan formulasinya dalam bentuk pertidaksamaan matriks
linier. Validasi keampuhan metode estimasi keadaan aman ini dilakukan melalui
implementasi pada kendaraan otonom seperti simulasi numerik pada truk kontainer
otonom serta pengujian eksperimental pada truk kontainer otonom yang keduanya
mengalami serangan sensor dan aktuator. Hasil implementasi menunjukkan akurasi
estimasi keadaan sebenarnya yang tinggi dan begitu pula untuk estimasi besaran
serangan pada sensor maupun aktuator. Metode ini menghasilkan RMSE sebesar
2,77 m dan 0,0983 rad untuk estimasi serangan posisi dan orientasi bacaan sensor
serta 0,1079 m dan 0,0143 rad untuk estimasi pengaruh serangan aktuator pada
posisi dan orientasi pada simulasi truk kontainer otonom. Pada eksperimen truk
kontainer otonom, metode ini mencapai operasi dengan error lateral lintasan
sebesar 0,0245 m dan error orientasi sebesar 0,0054 rad. Hasil ini menunjukkan
potensi peningkatan keamanan dan keandalan pada implementasi sistem otonom
secara signifikan terhadap serangan sensor dan aktuator.