digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAGAS CAESAR SUHERLAN ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Pemetaan spasial pada pemodelan titik api umumnya tidak melibatkan efek temporal. Hal tersebut menjadi suatu keterbatasan apabila informasi waktu menjadi faktor krusial seperti pada sistem peringatan dini. Formulasi model regresi probit dengan kovariat yang mengikuti proses ruang-waktu seperti kombinasi model Generalized Space-Time Autoregressive (GSTAR) dan metode kriging dapat menjadi solusi dari masalah tersebut dengan menghasilkan prediksi peluang munculnya titik api untuk waktu yang akan datang. Model GSTAR akan bekerja sebagai ekstrapolator dan memberikan informasi berbasis waktu. Model kriging akan memberikan taksiran spasial pada wilayah observasi sehingga data menjadi lengkap untuk kemudian menjadi input pada model regresi dan menghasilkan nilai peluang. Adapun informasi temporal yang perlu ditinjau mengubah asumsi saling bebas antarobservasi sehingga dalam mengestimasi parameter model regresi probit hasil modifikasi tersebut diperlukan metode Generalized Estimating Equation (GEE). Hasil konstruksi model prediktif ini menunjukkan performa yang cukup baik dalam memetakan risiko munculnya titik api di Provinsi Riau berdasarkan karakteristik gambut dan curah hujan.