Latar belakang dan tujuan: Kontaminasi silang yaitu pencemaran bahan atau
produk dengan bahan atau produk lainnya, merupakan masalah serius dalam
industri farmasi. Pembuatan produk farmasi harus memberikan adanya
pengendalian untuk mereproduksi secara konsisten kualitas produk, karena dalam
industri farmasi terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi, kontaminasi silang,
kontaminasi mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas prosedur
pembersihan dalam menghilangkan residu Ketokonazol dan cemaran mikroba dari
mesin mixing dan filling line semisolid, serta menentukan limit residu, melakukan
validasi metode analisis dan studi rekoveri. Metode: Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu menentukan produk worst-case dan limit residu dengan
pendekatan grouping, validasi metode analisis, rekoveri residu dan rekoveri
mikrobiologi dilakukan pada coupon stainless steel, dan validasi pembersihan
mesin mixing dan filling yang dicuci menggunakan purified water (PW) dan
disanitasi dengan alkohol 70%, sampel residu Ketokonazol dan kontaminasi
mikroba diambil dengan metode swab dan rinse. Hasil: Produk P-1 (Ketokonazol)
merupakan produk worst-case dengan limit 10 ppm. Parameter validasi metode
analisis memenuhi kriteria, dengan LOD 0,1 ppm dan LOQ 1,1 ppm. Rekoveri
residu pada metode swab rata-rata 97,2% dan metode rinse 95,8%. Rekoveri
mikrobiologi teknik rinse memenuhi kriteria untuk semua mikroorganisme.
Validasi pembersihan menunjukkan residu Ketokonazol terbesar pada scraper (6,1
ppm) dan connector (4,9 ppm) pada mesin mixing dan filling. Validasi pembersihan
mikrobiologi menunjukkan hasil terbesar pada metode swab mesin mixing (17
CFU/25 cm2) dan filling (13 CFU/25 cm2). Kesimpulan: Prosedur pembersihan
yang digunakan mampu menghilangkan residu Ketokonazol dan kontaminasi
mikroba di bawah batas yang ditentukan. Metode swab dan rinse efektif untuk
rekoveri residu, dan rekoveri mikrobiologi teknik rinse. Validasi ini penting untuk
memastikan kualitas produk farmasi dan mencegah kontaminasi silang.