Abstrak - Najma Shafiya Firdausi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Fruit Storage Chamber (FSC) terdekorasi TiO2-Mn sebagai ethylene scavenger
diketahui dapat menghambat perubahan warna dan pencokelatan pisang hingga 2 hari.
Efektivitas penghambatan warna dan pencokelatan FSC terhadap pisang setelah
disimpan beberapa saat masih belum diteliti. Pisang disimpan dalam FSC selama 11
hari dengan suhu 20±3°C dan pengujian terhadap produksi etilen dan CO2, mutu
hedonik, indeks pencokelatan, kadar klorofil dan karotenoid, hue angle, susut bobot
dan kadar air dari daging beserta kulitnya. Suhu dalam FSC selama penyimpanan 23 ±
2oC dan RH 67,4±2%, lebih tinggi dan stabil dibandingkan kontrol. Susut bobot dan
kadar air dari kulit dan daging tidak berbeda signifikan antar perlakuan. Terjadi
akumulasi sementara gas karbondioksida dengan kadar oksigen 10±1% yang stabil dan
kondisi pencahayaan 345±56,6 lux. Hasil penelitian menunjukkan laju produksi etilen
dan karbondioksida pisang FSC lebih rendah sebelum fase klimaks. Etilen meningkat
(1,50±0,43 ppm C2H4/100 g.menit) sedangkan respirasi di 7,69 ppm C2H4/100 g.menit
setelah klimaks. Pencokelatan pisang FSC tampak jelas di hari ke-7 (36,0±7,7%),
kontrol di hari ke-9 (48,5±8,5%). Hue angle dari F lebih kuning (64,74±11,07°) dari K
(72,43±7,56°) di akhir penyimpanan. FSC mampu menekan laju produksi etilen dan
perubahan warna hingga hari kelima penyimpanan, tetapi FSC tidak mampu menekan
akumulasi etilen setelah fase klimaks yang kemudian meningkatkan laju pematangan
secara keseluruhan.