digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan perusahaan joint venture antara PT Y dan PT Z yang bergerak di bidang produksi sepeda motor di Indonesia. PT X memiliki lima fasilitas pabrik, salah satunya terletak di Cibitung. Di pabrik Cibitung, material terbagi menjadi dua kategori, yaitu Komponen dan Nonkomponen. Pabrik Cibitung menghadapi tantangan terkait tingginya ongkos simpan dan ongkos kekurangan dalam manajemen persediaan material Nonkomponen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebijakan inventori yang dapat meminimasi ekspektasi total biaya inventori Nonkomponen. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengklasifikasikan barang menggunakan metode FSN. Selanjutnya, dilakukan uji distribusi normal, uniform, eksponensial, dan poisson untuk data dengan kategori fast moving dan slow moving. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi normal mendominasi sebesar 68,14%, diikuti oleh distribusi poisson sebesar 14,18%, uniform sebesar 12,89%, dan eksponensial sebesar 4,79%. Namun, hanya distribusi normal, uniform, dan eksponensial yang dianalisis lebih lanjut karena permintaan pada distribusi poisson hanya berkontribusi 0,54% dari total biaya inventori Nonkomponen. Berdasarkan ketiga distribusi tersebut, diterapkan empat model acuan untuk kebijakan inventori, yaitu model continuous Q backorder dan periodic P backorder untuk distribusi normal, serta penyesuaian continuous (Q,r) untuk distribusi uniform dan eksponensial. Penelitian ini berhasil meminimasi ongkos inventori untuk ketiga jenis distribusi. Model Q backorder menghasilkan performansi kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan model P backorder untuk distribusi normal. Model Q backorder berhasil menurunkan ongkos total 2,28% atau Rp5.380.278.508 dengan peningkatan tingkat pelayanan sebesar 4,56%. Model (Q,r) uniform menurunkan ongkos total 14,56% atau Rp1.172.187.619 dengan peningkatan tingkat pelayanan sebesar 6,74%. Model (Q,r) eksponensial menurunkan ongkos total 2,56% atau Rp226.089.247 dengan peningkatan tingkat pelayanan sebesar 2,43%.