digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nathasya Natalia
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Dorongan global menuju netralitas karbon telah memberikan dorongan yang signifikan pada semua industri untuk melakukan transformasi praktik berkelanjutan dengan segala upaya. Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060, dengan sektor transportasi yang menjadi salah satu kontributor signifikan terhadap jejak karbon negara ini. Berdasarkan Climate Transparency Report (Climate Transparency, 2022) sektor ketenagalistrikan Indonesia didominasi oleh bahan bakar fosil (81%) dan 62% pasokan listriknya berasal dari batu bara. Sektor energi terus menjadi kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2021, yaitu sebesar 43% dari total emisi. Diikuti oleh sektor transportasi sebesar 25% dan sektor industri sebesar 23%. Lebih dari 90% emisi GRK dari transportasi berasal dari transportasi darat. Dekarbonisasi sistem transportasi dengan mempercepat penggunaan kendaraan ramah lingkungan, rendah emisi, dan elektrifikasi (xEV) adalah jawaban utama untuk mengatasi permasalahan ini, begitu pula dengan peralihan ke energi terbarukan. Di sisi lain, sebagai bagian dari strategi nasional ini, Bali telah ditetapkan sebagai daerah pionir dengan target mencapai NZE pada tahun 2045, lebih awal dari target nasional. Konteks ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk melakukan penelitian mengenai upaya berkelanjutan di Bali, termasuk solusi mobilitas berkelanjutan di kawasan pariwisata. Dalam hal ini, The Stones Hotel Legian Bali, sebagai pemain terkemuka di sektor perhotelan di Bali di bawah Grup Marriot, secara aktif mencari peluang untuk membantu pemerintah Provinsi Bali dalam mempromosikan penggunaan kendaraan listrik. Selain mendukung Pemerintah, The Stones Hotel Bali juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar yang ditandai dengan meningkatnya kesadaran lingkungan dan praktik berkelanjutan di kalangan wisatawan. Keadaan ini menekankan pentingnya hotel dalam memenuhi kebutuhan pelanngan akan solusi transportasi yang lebih berkelanjutan. Hotel ini harus menyelaraskan operasinya dengan tujuan NZE Bali sambil juga memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembang akan solusi transportasi ramah lingkungan melalui alternatif xEV. Namun masih terdapat ketidakpastian mengenai teknologi xEV mana yang paling efektif, terdiri dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan iv Battery Electric Vehicle (BEV), yang dapat memenuhi preferensi tamu dan kebutuhan operasional hotel. Secara bersamaan, Toyota Indonesia, sebagai produsen mobil yang telah memimpin pasar selama lebih dari 50 tahun di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mempopulerkan xEV. Perusahaan ini harus menavigasi transisi ke elektrifikasi sambil mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Tantangannya adalah mengembangkan produk xEV (BEV/PHEV/HEV) yang memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dan tujuan keberlanjutan dalam skala besar. Untuk mendukung transisi ini, Toyota akan fokus memahami preferensi pelanggan dan tingkat penerimaan untuk berbagai model xEV di sektor percontohan seperti kawasan pariwisata. Program percontohan ini akan memberikan wawasan mendalam tentang model yang paling disukai dan faktor-faktor penting dari perspektif pengunjung, sebelum perusahaan memutuskan untuk meningkatkan produksi massal guna mencapai penerapan xEV yang lebih luas di Indonesia. Mengingat tantangan yang dihadapi The Stones Hotel dan Toyota Indonesia, kedua pihak sepakat untuk melakukan uji coba xEV shuttle hotel menggunakan berbagai jenis EV (BEV/PHEV/HEV). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana preferensi pelanggan terhadap teknologi xEV Toyota dapat dipahami dalam konteks sektor bisnis hotel dengan menganalisis preferensi pelanggan terhadap layanan antar-jemput shuttle di The Stones Hotel Bali. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi atribut yang paling berpengaruh dalam mendorong pilihan pelanggan, menentukan kombinasi atribut yang optimal berdasarkan preferensi pelanggan, hingga mengusulkan strategi pemasaran untuk meningkatkan pemanfaatan shuttle xEV sejalan dengan tujuan NZE Bali. Penelitian ini menggunakan Conjoint Approach dengan metode Choice-Based Conjoint (CBC), dengan fokus pada lima atribut utama: (1) harga sewa kendaraan, (2) kapasitas, (3) teknologi, (4) pengurangan emisi CO2, dan (5) kapasitas cargo/bagasi. Metodologi ini memungkinkan eksplorasi sistematis tentang bagaimana atribut mempengaruhi keputusan pelanggan dan mengukur dampaknya secara keseluruhan, memberikan pemahaman rinci tentang atribut yang paling berpengaruh dan kombinasi tingkat atribut yang paling disukai. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa atribut yang paling mempengaruhi preferensi pelanggan terhadap xEV shuttle di The Stones Hotel Bali adalah harga sewa xEV (33,18%), kapasitas EV (24,97%), pengurangan emisi CO2 (18,84%), kapasitas bagasi (15,63%), dan teknologi xEV (7,38%). Pelanggan memprioritaskan keterjangkauan, seperti yang ditunjukkan oleh tingginya kepentingan harga sewa kendaraan listrik. Kapasitas adalah atribut terpenting kedua, yang menunjukkan bahwa pelanggan lebih memilih angkutan yang dapat mengakomodasi penumpang lebih banyak. Pengurangan emisi CO2 juga merupakan faktor penting, yang mencerminkan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan wisatawan. Meskipun kapasitas bagasi dan teknologi xEV memiliki nilai yang lebih rendah, keduanya tetap berperan dalam proses pengambilan keputusan pelanggan.