Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan salah satu contoh nya Pneumonia
tidak hanya memiliki beban penyakit yang tinggi pada bayi tetapi juga kelas pekerja
usia dewasa di Indonesia. Berdasarkan data dari Marsh Mercer, tren medis di tahun
2023, Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan contoh Pneumonia memberikan beban
yang signifikan kepada perusahaan dan juga kelas pekerja dengan salah satu insidensi
tertinggi, klaim medis, kehilangan produktivitas dan juga kasus rawat inap. Walaupun
sudah tersedia nya vaksin yang bisa mencegah Pneumonia, tingkat vaksinasi masih
sangat rendah terutama di kalangan pekerja dan dewasa secara umum. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami lebih lanjut faktor faktor yang mempengaruhi intensi
untuk melakukan vaksinasi Pneumonia khususnya setelah pandemi COVID-19.
Sebagai tambahan, saat ini belum banyak penelitian yang meneliti strategi untuk
meningkatkan intensi vaksinasi Pneumonia di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi
Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) dari (Ajzen, 1991) untuk
menjelaskan variabel Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavior Control
dalam mempengaruhi intensi terhadap vaksinasi di kalangan pekerja di Indonesia. Ada
satu variabel tambahan yaitu pengetahuan terhadap Infeksi Saluran Pernafasan Akut
diteliti korelasi dan pengaruhnya terhadap intensi untuk vaskinasi. Selain itu, peneliti
juga meneliti bagaimana penerimaan tindakan pencegahan seperti vaksinasi secara
umum dan juga jenis-jenis tindakan pencegahan yang dilakukan lingkungan kerja di
Indonesia. Peneliti mengajukan penelitian paralel konvergen dengan analisis data
kuantitatif dan analisis data kualitatif di lakukan secara bersama-sama dan kemudian
disimpulkan dalam integrasi data. Data kuantitatif dikumpulkan melelaui survei daring
dengan teknik sampel non-probability & metode purposive. Sejumlah 151 responden
pekerja dewasa di atas 18 tahun sampai 55 tahun memberikan respon dan terlibat
dalam penelitian ini. Data kualitatif dikumpulkan dengan metode wawancara semi
terstruktur dengan total 5 responden yang terdiri dari pemimpin perusahaan, direktur
sumber daya manusia dari berbagai industri dan juga eksekutif dari perusahaan broker
asuransi dan asuransi kesehatan. Penelitian ini mengunakan metode analisis data
secara deskriptif dan menggunakan Partial Least Square Structural Equation
Modelling (PLS SEM) untuk kuantitatif dan analisis tematik untuk metode kualitatif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa Attitude, Perceived Behavior Control dan
pengetahuan mengenai Infeksi Saluran Penafasan Akut dan Pneumonia memberikan
pengaruh positif terhadap intensi vaksinasi Pneumonia, sedangkan subjective norm
tidak memberikan pengaruh yang positif. Penelitian ini juga menjabarkan penyebab
rendahnya penerimaan tindakan pencegahan seperti vaksinasi di lingkungan pekerja
di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa alasan seperti kepercayaan bahwa dasar
kebutuhan medis untuk pekerja di Indonesia adalah tindakan kuratif dan pemberian
cakupan vaksinasi adalah bagian dari manfaat kesehatan tambahan sebagai strategi
v
menahan/menarik talenta. Alasan lain berkaitan dengan biaya, ada persepsi bahwa
menambahkan cakupan vaksinasi kedalam manfaat kesehatan akan meningkatkan
premi asuransi kepada perusahaan asuransi. Selain itu, rendahnya wawasan dan
pengetahuan mengenai manfaat vaksinasi secara umum, pengetahuan terhadap beban
penyakit dan pencegahan Pneumonia dan Infeksi Saluran Penafasan Akut adalah
penghalang utama yang menyebabkan rendah nya penerimaan vaksinasi sebagai
tindakan pencegahan di lingkungan kerja di Indonesia. Selain itu, vaksinasi flu dan
pemakaian masker adalah tindakan pencegahan yang paling umum diadopsi oleh
Perusahaan dan pekerja. Penelitian ini turut berkontribusi terhadap aplikasi dari
Extended Theory Planned Behaviour (TPB) terhadap intensi vaksinasi Pneumonia di
kelas pekerja di Indonesia dan penelitian ini juga memberikan pengetahuan mendalam
dan rekomendasi kepada perusahaan vaksin, Perusahaan, pemerintah dan pemangku
kepentingan yang lain mengenai strategi dalam memaksimalkan vaksinasi sebagai
tindakan pencegahan dalam menangkal tingginya beban penyakit Pneumonia di kelas
pekerja di Indonesia.