digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Hendra Wijaya
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan salah satu contoh nya Pneumonia tidak hanya memiliki beban penyakit yang tinggi pada bayi tetapi juga kelas pekerja usia dewasa di Indonesia. Berdasarkan data dari Marsh Mercer, tren medis di tahun 2023, Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan contoh Pneumonia memberikan beban yang signifikan kepada perusahaan dan juga kelas pekerja dengan salah satu insidensi tertinggi, klaim medis, kehilangan produktivitas dan juga kasus rawat inap. Walaupun sudah tersedia nya vaksin yang bisa mencegah Pneumonia, tingkat vaksinasi masih sangat rendah terutama di kalangan pekerja dan dewasa secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut faktor faktor yang mempengaruhi intensi untuk melakukan vaksinasi Pneumonia khususnya setelah pandemi COVID-19. Sebagai tambahan, saat ini belum banyak penelitian yang meneliti strategi untuk meningkatkan intensi vaksinasi Pneumonia di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) dari (Ajzen, 1991) untuk menjelaskan variabel Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavior Control dalam mempengaruhi intensi terhadap vaksinasi di kalangan pekerja di Indonesia. Ada satu variabel tambahan yaitu pengetahuan terhadap Infeksi Saluran Pernafasan Akut diteliti korelasi dan pengaruhnya terhadap intensi untuk vaskinasi. Selain itu, peneliti juga meneliti bagaimana penerimaan tindakan pencegahan seperti vaksinasi secara umum dan juga jenis-jenis tindakan pencegahan yang dilakukan lingkungan kerja di Indonesia. Peneliti mengajukan penelitian paralel konvergen dengan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif di lakukan secara bersama-sama dan kemudian disimpulkan dalam integrasi data. Data kuantitatif dikumpulkan melelaui survei daring dengan teknik sampel non-probability & metode purposive. Sejumlah 151 responden pekerja dewasa di atas 18 tahun sampai 55 tahun memberikan respon dan terlibat dalam penelitian ini. Data kualitatif dikumpulkan dengan metode wawancara semi terstruktur dengan total 5 responden yang terdiri dari pemimpin perusahaan, direktur sumber daya manusia dari berbagai industri dan juga eksekutif dari perusahaan broker asuransi dan asuransi kesehatan. Penelitian ini mengunakan metode analisis data secara deskriptif dan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS SEM) untuk kuantitatif dan analisis tematik untuk metode kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa Attitude, Perceived Behavior Control dan pengetahuan mengenai Infeksi Saluran Penafasan Akut dan Pneumonia memberikan pengaruh positif terhadap intensi vaksinasi Pneumonia, sedangkan subjective norm tidak memberikan pengaruh yang positif. Penelitian ini juga menjabarkan penyebab rendahnya penerimaan tindakan pencegahan seperti vaksinasi di lingkungan pekerja di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa alasan seperti kepercayaan bahwa dasar kebutuhan medis untuk pekerja di Indonesia adalah tindakan kuratif dan pemberian cakupan vaksinasi adalah bagian dari manfaat kesehatan tambahan sebagai strategi v menahan/menarik talenta. Alasan lain berkaitan dengan biaya, ada persepsi bahwa menambahkan cakupan vaksinasi kedalam manfaat kesehatan akan meningkatkan premi asuransi kepada perusahaan asuransi. Selain itu, rendahnya wawasan dan pengetahuan mengenai manfaat vaksinasi secara umum, pengetahuan terhadap beban penyakit dan pencegahan Pneumonia dan Infeksi Saluran Penafasan Akut adalah penghalang utama yang menyebabkan rendah nya penerimaan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan di lingkungan kerja di Indonesia. Selain itu, vaksinasi flu dan pemakaian masker adalah tindakan pencegahan yang paling umum diadopsi oleh Perusahaan dan pekerja. Penelitian ini turut berkontribusi terhadap aplikasi dari Extended Theory Planned Behaviour (TPB) terhadap intensi vaksinasi Pneumonia di kelas pekerja di Indonesia dan penelitian ini juga memberikan pengetahuan mendalam dan rekomendasi kepada perusahaan vaksin, Perusahaan, pemerintah dan pemangku kepentingan yang lain mengenai strategi dalam memaksimalkan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan dalam menangkal tingginya beban penyakit Pneumonia di kelas pekerja di Indonesia.