Proyek Turnaround pada kilang minyak merupakan proyek skala besar berulang yang
penting untuk dilakukan sebagai bentuk perawatan dalam rangka menjaga kehandalan
kilang. Selama proses pekerjaan, seluruh kilang akan dihentikan operasinya (Planned
Shutdown), sehingga manajemen proyek yang baik sangat diperlukan mengingat kendala
seperti penundaan dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Eksekusi proyek
turnaround yang tidak terencana dan tereksekusi dengan baik juga dapat mengakibatkan
terjadinya Unplanned Shutdown yang dapat mengakibatkan kerugian finansial berantai
lebih besar lagi.
Pertamina RU V, sebagai pemasok 26% dari kebutuhan bahan bakar di Indonesia,
penting untuk memperhatikan efisiensi dari Proyek Turnaround yang akan mereka
laksanakan. Tercatat bahwa terdapat empat kali Unplanned Shutdown pada tahun 2015-
2017, hingga lonjakan kebutuhan anggaran Turnaround mencapai 115% pada tahun
2020, menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan pada manajemen proyek
Turnaround di unit ini.
Penelitian ini memberikan rekomendasi dan aplikasi untuk penerapan manajemen proyek
melalui analisa akar permasalahan dengan menggunakan Diagram Ishikawa terhadap
dokumentasi laporan pasca Turnaround di RU V. Dengan penerapan Project
Management Body of Knowledge (PMBOK) dan metode Simple Multi Attribute Rating
Technique (SMART), maka didapatkan prioritas akan faktor kritis dalam kesuksesan
proyek Turnaround mulai dari performa proyek, perencanaan, tim, pengembangan,
pemangku kepentingan, pengiriman, tolok ukur, dan ketidakpastian. Rekomendasi ini
diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pelaksanaan proyek Turnaround secara
efisien di masa yang akan datang
Perpustakaan Digital ITB