digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rima Andari Putri
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Proyek Turnaround pada kilang minyak merupakan proyek skala besar berulang yang penting untuk dilakukan sebagai bentuk perawatan dalam rangka menjaga kehandalan kilang. Selama proses pekerjaan, seluruh kilang akan dihentikan operasinya (Planned Shutdown), sehingga manajemen proyek yang baik sangat diperlukan mengingat kendala seperti penundaan dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Eksekusi proyek turnaround yang tidak terencana dan tereksekusi dengan baik juga dapat mengakibatkan terjadinya Unplanned Shutdown yang dapat mengakibatkan kerugian finansial berantai lebih besar lagi. Pertamina RU V, sebagai pemasok 26% dari kebutuhan bahan bakar di Indonesia, penting untuk memperhatikan efisiensi dari Proyek Turnaround yang akan mereka laksanakan. Tercatat bahwa terdapat empat kali Unplanned Shutdown pada tahun 2015- 2017, hingga lonjakan kebutuhan anggaran Turnaround mencapai 115% pada tahun 2020, menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan pada manajemen proyek Turnaround di unit ini. Penelitian ini memberikan rekomendasi dan aplikasi untuk penerapan manajemen proyek melalui analisa akar permasalahan dengan menggunakan Diagram Ishikawa terhadap dokumentasi laporan pasca Turnaround di RU V. Dengan penerapan Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART), maka didapatkan prioritas akan faktor kritis dalam kesuksesan proyek Turnaround mulai dari performa proyek, perencanaan, tim, pengembangan, pemangku kepentingan, pengiriman, tolok ukur, dan ketidakpastian. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pelaksanaan proyek Turnaround secara efisien di masa yang akan datang