Pada abad ke-20, digitalisasi telah memainkan peran penting dalam aktivitas manusia.
Digitalisasi telah membangun dan menciptakan kemudahan dalam menyelesaikan
tugas mereka dan memecahkan kompleksitas berbagai masalah kepentingan individu.
Tidak hanya terbatas pada aktivitas manusia, berbagai bisnis juga telah mengadopsi
digitalisasi untuk diimplementasikan dalam operasi sehari-hari mereka untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas, dan proposisi nilai kepada pelanggan. Berbagai
bisnis juga telah menerapkan dan mengadopsi digitalisasi sebagai komponen dasar
bagi mereka untuk mengoperasikan perusahaan/perusahaan. Contohnya adalah PT.
GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Meskipun perusahaan telah melakukan berbagai inovasi
digitalisasi dan banyak pengguna, mereka masih menghadapi kerugian finansial.
Berdasarkan laporan keuangan di BEI, perusahaan menghadapi potensi -22,53 triliun
rupiah pada tahun 2021 dan meningkat menjadi -90,41 triliun rupiah pada tahun 2023
dengan kapitalisasi pasar sekitar 100 triliun rupiah pada kuartal I tahun 2024. Melihat
kesenjangan dan permasalahan tersebut, maka penelitian ini mengusulkan penelitian
analisis kuantitatif keuangan dengan menggunakan pendekatan valuasi yang lebih
tepat yaitu user-based valuation terhadap perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga
melakukan analisis mendalam terhadap faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi
valuasi perusahaan dengan menggunakan Analisis Lima Kekuatan Porter dan Analisis
PESTEL. Dari hasil implementasi, temuan dan penerapan pendekatan user-based
valuation, terlihat bahwa nilai aktual perusahaan adalah sebesar 58,67 triliun rupiah
dan memiliki harga relevan per saham sebesar 48,86 rupiah. Selain itu, jika
dibandingkan dengan kapitalisasi pasar dan harga per saham saat ini, perusahaan
dinilai terlalu tinggi sebesar 43,84% dibandingkan dengan kapitalisasi pasar dan
harga per saham pada kuartal pertama tahun 2024 dan dinilai terlalu tinggi sebesar
28,15% pada kuartal kedua. Terakhir, dari faktor eksternal yang dianalisis, penilaian
paling dipengaruhi oleh situasi ekonomi (PDB per kapita, tingkat inflasi,
pertumbuhan ekonomi) dan faktor persaingan di sekitar bisnis di mana perusahaan
digital menawarkan tingkat pembakaran yang tinggi.