PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memanfaatkan potensi energi
terbarukan Indonesia, khususnya energi panas bumi, saat negara ini bertransisi
menuju sumber energi yang lebih bersih. Dengan momentum global yang semakin
kuat menuju energi berkelanjutan, PGEO berada pada posisi yang strategis untuk
berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di
Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PGEO didirikan untuk menyediakan barang
dan jasa yang kompetitif sambil meningkatkan nilai perusahaan. Keputusan
strategis seperti IPO harus menunjukkan peningkatan nilai yang terukur. Potensi
bisnis energi terbarukan memang terdengar menjanjikan, namun nilai sebenarnya
dapat lebih akurat ditentukan melalui perhitungan valuasi perusahaan.
Namun, para investor menghadapi tantangan dalam menentukan nilai sebenarnya
dari perusahaan dalam rangka membangun kepercayaan di sektor yang relatif
baru di pasar publik, jika dibandingkan dengan perusahaan energi tradisional
yang memiliki rekam jejak lebih panjang. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis perbedaan valuasi perusahaan sebelum dan setelah IPO,
mengevaluasi kinerja keuangan, serta memberikan wawasan yang dapat membantu
investor merumuskan rencana aksi berdasarkan analisis ini. Dengan data tersebut,
investor akan lebih siap membuat keputusan yang terinformasi terkait investasi di
perusahaan energi terbarukan seperti PGEO.
Perhitungan nilai intrinsik perusahaan dilakukan dengan metode Discounted Cash
Flow Valuation untuk periode sebelum dan sesudah IPO. Hasilnya menunjukkan
bahwa nilai intrinsik pre-IPO adalah sebesar IDR 989,05 dan nilai intrinsik postIPO sebesar IDR 1.242,53. Kinerja keuangan PGEO terbukti kuat dan likuid,
dengan pertumbuhan tahunan yang stabil serta prospek yang menjanjikan di masa
depan. Nilai perusahaan juga meningkat setelah IPO. Namun, investor tetap harus
berhati-hati dan siap untuk berinvestasi jangka panjang, karena sektor energi
panas bumi memerlukan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan keuntungan
yang signifikan dari bisnis utama perusahaan.