Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Kelelahan merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Kelelahan
dapat disebabkan oleh lama waktu bertugas (time on task), waktu bekerja dalam
sehari (time of day), dan kondisi jalan yang monoton. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi kelelahan pengemudi kendaraan shuttle ITB Kampus Cirebon-
Bandung berdasarkan indikator okular (durasi kedipan, frekuensi kedipan, dan
durasi fiksasi), neurobehavioral performance (stroop test), dan karolinska
sleepiness scale (KSS). Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan eksperimen nyata (reality experiment). Sebanyak 5 orang partisipan
yang bekerja sebagai pengemudi shuttle ITB Kampus Cirebon-Bandung ikut serta
dalam penelitian ini. Rute perjalanan yang ditempuh oleh pengemudi adalah
Cirebon-Bandung maupun sebaliknya, dengan waktu keberangkatan, yaitu pukul
06.00, 09.00 WIB (Bandung-Cirebon) dan 13.00, 17.00 WIB (Cirebon-Bandung).
Kacamata eye tracker digunakan oleh pengemudi untuk merekam gerakan mata
selama mengemudi secara real time. Data eye tracker diolah untuk memperoleh
durasi kedipan, frekuensi kedipan, dan durasi fiksasi. Pengisian stroop test dan KSS
juga dilakukan oleh pengemudi pada kondisi baseline (setelah bangun tidur),
sebelum mengemudi, dan setelah mengemudi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kelelahan yang dialami oleh pengemudi kendaraan shuttle adalah kelelahan
mental. Pengemudi lebih lelah pada waktu keberangkatan pukul 13.00 WIB untuk
faktor time of day. Indikasi kelelahan juga terlihat pada kondisi setelah mengemudi
(1,5-2 jam mengemudi) untuk faktor time on task. Manajemen kelelahan
pengemudi kendaraan shuttle perlu dilakukan untuk mencegah kelelahan.
Pendekatan organisasi, regulasi, dan teknologi diusulkan pada penelitian ini sebagai
upaya untuk menanggulangi kelelahan pengemudi. Pendekatan organisasi dan
regulasi dilakukan dengan menyediakan fasilitas tidur yang memadai, pengaturan
waktu kerja, dan rotasi pengemudi. Pendekatan teknologi dilakukan dengan
memasang kamera untuk mendeteksi kelelahan melalui perilaku pengemudi.